Menko Marves Harap Aplikasi Monitoring Karantina Presisi Bantu Disiplinkan PPLN

0
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pidato saat pembukaan Festival UMKM Toba Vaganza di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/11/2021). Festival UMKM Toba Vaganza diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM yang mencakup penguatan manajemen usaha, kualitas produk, akses pasar, kapasitas dan kapabilitas UMKM yang dilakukan secara end to end dalam satu ekosistem terintegrasi yang berbasis teknologi. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/aww.

Pelita.Online – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi peluncuran aplikasi Monitoring Karantina Presisi yang dikeluarkan Polri bersama Pemerintah. Diharapkan dengan aplikasi ini, para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru tiba dari perjalanan internasional bisa disiplin melakukan karantina untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

“Apa yang ditampilkan pada aplikasi Monitoring Karantina Presisi ini menurut saya sangat baik dan akan sangat membantu dalam mendisiplinkan masyarakat kita yang memang baru dari luar negeri untuk mau dan secara sadar menjalani karantina untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ungkap Luhut saat hadir dalam peluncuran Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Kamis (6/1/2022).

Ditambahkannya, saat ini di Indonesia sudah ada 136 pasien positif Covid-19 varian Omicron yang menjalani perawatan dan karantina di Wisma Atlet Kemayoran. Pasien tersebut 90 persennya merupakan para pelaku perjalanan internasional sehingga dengan pembatasan ini diharapkan akan menekan penularan Covid-19 yang mungkin dibawa dari luar negeri.

“Dengan aplikasi monitoring orang-orang yang menjalani karantina ini menurut saya bagus. Diharapkan dengan aplikasi ini akan sangat membantu pemerintah memonitor orang yang baru melakukan perjalanan internasional. Sekaligus mendisiplinkan kita karena hampir 90% yang terpapar Omicron awalnya karena habis dari luar negeri Itu semua kita tampung di Wisma Atlet. Sehingga kita menjadi negara yang kompak menghadapi pandemi ini,” lanjutnya.

Luhut juga berharap untuk tidak terlalu bertindak paranoid terhadap adanya ancaman penyebaran virus Covid-19 khususnya varian omicron.

“Kita tetap hati-hati jadi semua bisa secara bertahap dibenahi dan saya berharap dua minggu ke depan akan bisa terkendali. Kita mengikuti irama dari virus ini karena kita banyak tidak mengetahui tentang virus ini. Jangan sampai seperti negara lain yang punya kasus meningkat sampai ratusan ribu atau jutaan yang sakit. Itu buah dari strategi kita dalam menekan angka penyebaran Covid-19,” tandasnya.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY