Menkominfo Ungkap Kecepatan Internet Jika Satria-1 Beroperasi

0

Pelita.online – Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan total kapasitas transmisi satelit SATRIA-1 mencapai 150GB. Dia mengklaim kapasitas itu akan membuat setiap lokasi yang ditargetkan menerima koneksi internet sebesar 1 Mbps.

“Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps maka setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan 1 Mbps,” ujar Johnny dalam acara peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2).

Johnny menuturkan satelit Satria-1 akan digunakan untuk penyediaan akses internet bagi 150 ribu titik layanan publik yang memiliki akses internet.

 

Johnny membeberkan seluruh titik layanan publik itu terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan; 93.900 sekolah dan pesantren; 47.900 kantor desa dan kelurahan; dan 4.500 titik layanan publik lainnya.

Johnny mengatakan satelit Satria-1 direncanakan dapat beroperasi pada kuartal ketika pada tahun 2023.

Lebih lanjut, Johnny berkata proyek pembangunan satelit Satria-1 dilakukan dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha telah memasuki tahap pembiayaan proyek. Proyek kerjasama dengan PT Satelit Nusantara Tiga itu menggunakan teknologi High Throughput Satellites (HTS) buatan Thales Alenia Space.

Nantinya, satelit Satria-1 akan diluncurkan oleh roket Falcon 9 5500 buatan SpaceX.

Adapun capital expenditur potek itu, lanjut Johnny sebesar US$545 juta atau sekitar Rp7,68 triliun, dengan rincian porsi ekuitas US$114 juta atau Rp1,61 trilun dan porsi pinjaman sebesar US$431 juta atau Rp6,07 triliun.

Pinjaman untuk proyek Satria-1 diketahui berasal dari sindikasi Banque publique d’investissement (BPI), serta didukung oleh Korea Development Bank dan SCIB Continental Europe.

Porsi pinjaman komersial disediakan oleh KDB bersama Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Adapun pendanaan proyek satelit Satria-1 itu telah dilakukan pada tanggal 24 Februari 2021.

“Dengan adanya pembiayaan juga memberi gambaran kepercayaan institusi keuangan global kepada pemerintah dan iklim investasi Indonesia,” ujar Johnny.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY