Monopoli Bioskop, Disney Korea Dituntut karena Frozen 2

0

Pelita.online – Disney Korea dituntut karena memonopoli bioskop lewat penayangan Frozen 2. Tuntutan tersebut dilayangkan oleh warga Korea Selatan yang tergabung dalam kelompok SARAMIN.

Kelompok tersebut menuntut Disney Korea atas Undang-Undang Antimonopoli karena mengambil alih layar film. SARAMIN melaporkan bahwa pada 23 November, Frozen 2 tayang di 88 persen layar bioskop Korea.

Sementara, berdasarkan UU, bisnis tidak boleh menampung lebih dari 50 persen pasar.

Tidak hanya di Korea Selatan, aturan serupa diberlakukan di Prancis bahwa tidak ada film yang diperbolehkan untuk tayang lebih dari tiga layar dalam satu bioskop. Di AS, batasannya mencapai 30 persen.

Monopoli layar ini lantas, seperti dikutip dari AllKPop, membuat penonton bioskop Korea tidak punya pilihan lain selain menonton Frozen 2. Hal itu juga yang kemudian menjadi dasar utama tuntutan warga Korea Selatan.

Sejak tayang pada 21 November silam di Korea, Frozen 2 memang langsung melesat ke puncak box office. Selama sepekan sejak tayang, tiket Frozen 2 telah terjual lebih dari 4,4 juta di 2.648 layar atau setara dengan US$32 juta. Angka itu diperkirakan bertambah jauh setelah hampir dua pekan penayangan.

Sementara, film lokal seperti Black Money yang berada tepat di bawah Frozen 2 hanya terjual lebih dari 767 ribu di 1.141 layar atau setara dengan US$5,4 juta.

Monopoli Bioskop, Disney Korea Dituntut karena Frozen 2Film Frozen 2 Foto: Dok. Disney

Bahkan, film box office yang tayang selama hampir satu bulan seperti Kim Ji-young, Born 1982 saja tak mampu menyaingi capaian Frozen 2 yang baru tayang sepekan. Film itu hanya mengantongi 3,6 juta penonton atau setara US$25 juta sejak tayang perdana di Korea pada 23 Oktober.

Frozen 2 merupakan sekuel dari salah satu film animasi terlaris sepanjang masa dalam sejarah Disney, Frozen, yang dirilis pada 2013. Kisah sekuel ini dimulai setelah tiga tahun Elsa dan Anna hidup bahagia di kerajaan Arendelle.

Namun, Elsa kerap mendengar suara dalam pikirannya yang tak bisa didengar orang lain. Semakin sering berusaha mengabaikan suara itu, ia malah melihat potongan-potongan masa lalu.

Teka-teki itu membuat Elsa, Anna, Kristoff, dan Olaf masuk dalam sebuah petualangan, keluar dari Kerajaan Arendelle dan ke hutan ajaib.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY