Mulai Groundbreaking, Tol Pondok Aren-Serpong Ditargetkan Beroperasi Kuartal IV 2021

0
Pekerja mengerjakan pembangunan konstruksi proyek TolSerpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere dengan panjang 3,55 kilometerdi Tangerang Selatan, Senin (22/6/2020). PT Jasa Marga (Persero) Tbk,melalui dua anak usahanya, yaitu PT Jasamarga Kunciran Cengkareng(JKC) dan PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) tengah berupaya mempercepatpembangunan dua ruas jalan tol yang masuk ke dalam jaringan Jalan TolJORR II yaitu jalan tol Cengkareng - Batuceper - Kunciran dan jalantol Cinere-Serpong. Pembangunan konstruksi Jalan Tol Cinere - Serponghingga 16 Juni 2020 mencapai 82,28% dan progres pembebasan lahansebesar 91,08%. Beritasatu Photo/Uthan AR

Pelita.online – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mulai pekerjaan konstruksi (groundbreaking) di Tol Pondok Aren–Serpong. Ruas tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal IV tahun 2021.

“Konstruksi ini sudah berjalan hampir 1 tahun dan akan berakhir di kuartal III sehingga akan dapat beroperasi di kuartal IV tahun 2021,” kata Direktorat Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian secara virtual, Rabu (30/9/2020) sebagaimana dalam siaran persnya, Kamis (1/10/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Hedy juga menekankan pentingnya memerhatikan empat isu utama. Pertama masalah kualitas. Mengacu pada Peraturan Menteri PUPR yang baru, Hedy bilang, Bina Marga akan lebih ikut campur untuk memastikan kualitas konstruksi Tol Pondok Aren – Serpong berjalan sesuai spesifikasi yang ada di dalam kontrak.

Isu selanjutnya mengenai safety atau keselamatan. Menurut Hedy, ke depan harus ada rencana jelas dari pelaksana di lapangan untuk mencapai zero fatalities bahkan zero accident. Sebab sistemnya sudah tersedia tinggal diterapkan secara disiplin. Termasuk mengatur trafik manajemen dengan baik karena sistem dan standarnya sudah ada.

Ketiga terkait dengan isu penerapan protokol kesehatan. Walaupun sedang masa pandemi, Hedy tidak akan menghentikan pekerjaan konstruksi sebab jika dihentikan, masyarakat tidak akan memiliki pemasukan.

Apalagi, pekerjaan ini akan menyerap lebih dari 1000 tenaga kerja. Isu terakhir mengenai masalah lingkungan terlebih tahun ini Indonesia diperkirakan akan menghadapi musim hujan di saat konstruksi sedang berlangsung.

“Jadi saya mohon dibuatkan rencana agar tidak terjadi banjir pada saat konstruksi baik di lokasi konstruksi maupun banjir yang berdampak terhadap pemukiman masyarakat. Jadi dibuat betul rencana mitigasi, risiko banjir selama konstruksi ini agar diantisipasi dengan baik,” imbuh Hedy.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto menyampaikan bahwa groundbreaking tersebut untuk mengerjakan konstruksi tidak sebidang ramp junction serpong dengan exit ramp Pamulang, konstruksi penanganan banjir Km 8 dan konstruksi tidak sebidang akses on ramp Rawa Buntu.

Tujuan pekerjaan groundbreaking ini untuk menghilangkan potensi waving di lokasi tersebut, potensi kecelakaan di daerah Serpong Junction dengan meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan, dan mengurai kepadatan di Jalan Pamulang yang merupakan jalan utama menuju Pemerintah Tangerang Selatan dengan melakukan pelebaran dan penataan wilayah. “Kami berharap, proyek ini dapat menjadi solusi penanggulangan banjir yang sering terjadi di Km 8,” katanya.

Selain itu, ia juga ingin proyek ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi lebih dari 1000 tenaga kerja. Karena itu, dukungan penuh Pemerintah Tangsel, PUPR, utilitas, dan kontraktor dibutuhkan selama pengerjaan proyek sampai pengoperasian.

Untuk konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang akan dibangun tiga ramp, yakni Ramp 1 Jakarta – Pamulang sepanjang 1.067 meter, Ramp 2 Kunciran/Cinere – Serpong sepanjang 915 meter dan Ramp 3 Kunciran/Cinere – Pamulang sepanjang 469 meter.

Pada konstruksi penanganan banjir KM 8 pekerjaan yang dilakukan meliputi pergantian box culvert 2 sel (2 x 4,5 meter) menjadi jembatan (20 meter) dan peninggian jalan utama (10 cm – 200 cm) atau pada elevasi 36.000 menjadi 38.000 (untuk elevasi terendah).

Di samping itu akan dibangun dua folder dengan luas masing-masing 6.020 m2 dan 2.725 m2 serta jalan inspeksi untuk Polder 1 sepanjang 390 meter dan lebar 6 meter.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY