Neraca Dagang Tekor karena Virus Korona? Ini Kata BPS

0

Pelita.online – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut neraca perdagangan RI pada Januari 2020 defisit sebesar 864 juta dolar AS. Tekornya neraca perdagangan itu disebut-sebut akibat dampak virus korona.

Kepala BPS Suhariyanto menilai, dampak virus korona memang mengganggu rantai pasok perdagangan global. Dalam tiga minggu pertama Januari 2020, aktivitas ekspor-impor masih normal.

“Saya tekankan, ekspor-impor Januari pergerakan dari awal bulan sampai minggu ketiga masih oke, tapi karena tidak menyajikan data mingguan, jadi pengaruh itu belum terjadi signifikan di Januari,” katanya di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Suhariyanto mengatakan, penurunan aktivitas ekspor-impor pada minggu terakhir Januari belum tentu disebabkan virus korona, karena masyarakat China tengah menjalani libur panjang Imlek.

“Kita perlu waspadai efek virus korona terhadap perekonomian, khususnya ekspor-impor sesudah libur Imlek. Dampaknya mungkin terlihat pada data Februari 2020,” ujarnya.

China, kata Suhariyanto, adalah mitra dagang utama Indonesia. Dia menyebut impor nonmigas dari China mencapai 3,95 miliar dolar AS, terbesar di antara negara-negara lain. Di posisi kedua ada Jepang (1,09 miliar dolar AS) dan Singapura (0,79 miliar dolar AS).

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY