Pelita.online – Pemain PSG, Neymar Junior kembali menyeret Barcelona ke pengadilan dengan tuntutan klub lamanya itu membayar 43,6 juta Euro bonus dalam perpanjangan kontrak dirinya yang belum dibayarkan, dilansir Marca.
Tuntutan ini dilayangkan setelah Barcelona meminta eks pemainnya tersebut mengembalikan dana kelebihan pembayaran pajak yang mencapai 10 juta Euro.
Kelebihan bayar pajak ini ditemukan pihak Barcelona usai melakukan audit keuangan pascamundurnya Josep Maria Bartomeu dari kursi presiden.
Barcelona pun mengajukan tuntutan ke pengadilan agar bisa mendapatkan uang tersebut di tengah krisis finansial akibat pandemi ini.
Namun pihak Neymar justru meresponsnya dengan tuntutan balik terkait kasus lamanya pada Juni lalu. Saat itu Neymar menuntut Barcelona membayar bonus yang tak pernah dibayarkan dalam klausul kontrak baru.
Pihak Neymar melalui pengacaranya sudah mengajukan banding ke pengadilan tinggi dan memasukkan tuntutannya.
Mereka menilai Blaugrana masih berhutang perihal bonus yang diteken bersama dalam perpanjangan kontrak pada 2017 silam.
Saat itu, Barcelona menjanjikan akan memberi bonus dalam kontrak terbarunya. Namun PSG datang dan membajak sang pemain sehingga bonus tersebut urung dibayarkan hingga sekarang.
Dalam klausul perpanjangan kontrak, Neymar dijanjikan bonus 26 juta Euro. Barcelona menilai bonus tersebut diberikan jika Neymar bertahan sesuai kontraknya.
Diketahui pada Juni lalu, pihak pengadilan memenangkan Barcelona.
Neymar pun diminta membayar 6,7 juta Euro kepada Barcelona karena memutuskan pergi ke PSG sementara kontraknya baru diperpanjang.
Sumber : cnnindonesia.com
