Pelita.online – Ratu Elizabeth II telah ditinggalkan sang suami, Pangeran Philip pada Jumat, (9/4).
Pangeran Andrew, salah satu putra Ratu menceritakan ibunya sangat terpukul, namun tetap tabah menghadapi kematian Duke of Edinburgh. Tahun lalu pasangan itu merayakan 73 tahun pernikahan.
“Dia menggambarkannya (kematiannya) telah meninggalkan kekosongan besar dalam hidupnya,” kata Andrew setelah kebaktian gereja di Kastil Windsor, barat London, dikutip dari AFP, Senin (12/4).
Putra kedua Ratu dan Philip menggambarkan ayahnya sebagai ‘kakek bangsa’ dan mengatakan bahwa keluarga dekat berkumpul di sekitar ibunya.
Andrew jarang terlihat di depan umum sejak mundur dari tugas kerajaan pada 2019 karena persahabatannya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.
Adik laki-laki Duke of York, Edward, Earl of Wessex, menyebut kematian ayahnya sebagai kejutan yang mengerikan, meskipun baru-baru ini ia sakit.
Putri Anne, putri tunggal Ratu dan Pangeran Philip mengatakan bahwa ayahnya adalah guru, pendukung dan pengkritik dirinya. Dia mencoba untuk meniru teladan sang ayah tentang kehidupan yang dijalani dengan baik dan pelayanan yang diberikan secara cuma-cuma.
“Kami akan merindukannya tapi dia meninggalkan warisan yang bisa menginspirasi kita semua,” kata Anne, yang dianggap sangat dekat dengan ayahnya.
Putra tertua Ratu dan ahli waris, Pangeran Charles memberikan penghormatan yang tulus kepada sang ayah dengan mengatakan bahwa dia dan keluarga kerajaan sangat merindukannya.
“Untuk keluarga kerajaan, seperti yang lainnya, tidak ada kata-kata yang dapat menjangkau kedalaman kesedihan yang mengarah ke duka cita,” kata Uskup Agung Canterbury Justin Welby.
Para pemimpin agama senior lainnya memberi penghormatan kepada Philip, yang dukungannya kepada Ratu dipandang penting selama 69 tahun pemerintahannya.
