Pasangan Anggia-Ketut Kandas ke Semi Final Indonesia Terbuka

0

Jakarta, PelitaOnline.id – Pasangan atlet Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarini mengakhiri peluang keterwakilan tuan rumah pada putaran semifinal turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka nomor ganda putri setelah kalah dari pasangan Malaysia di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 3/6.

Anggia/Ketut kalah dalam dua game langsung dari pasangan Negeri Jiran Hoo Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei 14-21, 19-21 selama 43 menit pertandingan.

Pertemuan ketiga itu sekaligus menambah dominasi pasangan Vivian/Khe atas ganda Merah-Putih peringkat 23 dunia itu 3-0.

Anggia/Ketut tertinggal pada game pertama 2-8 walaupun sempat mengimbangi pasangan lawan pada awal permainan. Ganda putri yang juga memperkuat tim Indonesia pada Piala Uber 2016 itu terus tertekan 3-9, 5-12, 7-14, 10-16, dan kehilangan game pertama 14-21.

Kehilangan game pertama, Anggia/Ketut berusaha memperpendek ketertinggalan 2-4, 3-5, 4-6, dan menyamakan kedudukan 6-6, 7-7. Tapi, pasangan Vivian/Khe terus melesat 9-12, 10-17, dan menyentuh “match point” 20-15.

Anggia/Ketut mengejar dengan serangan-serangan yang rapat dan meraih keuntungan dari kekalahan lawan 15-20 menjadi 19-20. Tapi, ganda Indonesia dipaksa merelakan putaran semifinal selepas kalah 21-19 pada game kedua.

“Mereka dapat membuat kami tertekan lebih dahulu. Sedangkan kami tidak yakin dengan pertahanan kami,” kata Anggia.

Anggia menambahkan lawan bermain lebih bersemangat dan hal sebaliknya justru muncul pada dirinya dan Ketut saat menyerang pasangan Vivian/Khe.

“Kami kurang fokus. Kami juga terkadang terlalu percaya diri dan beberapa kali kadang tidak yakin dengan permainan kami,” kata Anggia.

Ketut mengaku mental permainannya perlu diperbaiki agar lebih stabil saat bermain menghadapi musuh-musuh yang punya peringkat lebih tinggi.

“Kami sebenarnya punya peluang menang dengan siapapun lawan kami. Tapi, kami terlalu percaya diri ataupun kurang yakin sehingga malah kalah,” kata Ketut.

Anggia/Ketut menargetkan peningkatan peringkat menjadi 15 besar dunia pada akhir 2016 jika mereka dapat memperbaiki mental permainan.

Sementara, Khe mengatakan kemenangannya dilatarbekalangi persiapan dan serangan awal yang bagus selain mental bermain tanpa beban.

“Mereka lebih tertekan mungkin karena mereka bermain sebagai tuan rumah. Kami malah lebih santai dan menikmati permainan,” kata Khe.

Khe mengaku terburu-buru ingin meraih kemenangan hingga mengembalikan serangan pasangan Indonesia dengan tangan kosong setelah raketnya terjatuh.

“Saya hanya langsung mengembalikan bola ke sisi lawan karena saya buru-buru ingin menang,” kata Khe.

Sebelumnya, pasangan putri lain Indonesia Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta juga tumbang pada putaran perempat final. Tiara/Rizki kalah dalam tiga game 21-10, 22-24, 23-25 dari pasangan Belanda Eefje Muskens/Selena Piek dalam laga selama 76 menit.(Ant)

LEAVE A REPLY