Pedagang Mogok, Supermarket Pastikan Stok Daging Sapi Aman

0

Pelita.online – Pengelola supermarket memastikan stok daging sapi aman selama pedagang melakukan aksi mogok berjualan di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Corporate Secretary PT Matahari Putra Prima Tbk Danny Kojongian menyatakan telah menerima pemberitahuan dari pedagang soal mogok tersebut pada Senin (18/1).

Dia memastikan stok daging untuk beberapa supermarket di bawah MAPPA Group cukup untuk penjualan selama 7-10 hari mendatang. Supermarket yang dimaksudnya adalah Hypermart, Foodmart, Primo dan HyFresh.

Hingga saat ini, ia mengaku belum merasakan dampak dari aksi mogok tersebut baik dari ketersediaan stok maupun dari segi harga.

“Belum terdampak, notice (pemberitahuan) dari pedagang sudah kami terima kemarin,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/1).

Meski tidak dapat membeberkan kenaikan harga daging, ia menyebut mekanisme harga sebagai pelaku ritel mengikuti harga pasar.

“Kalau untuk harga beli kami sebagai peritel menyesuaikan dengan perkembangan pasar,” imbuhnya.

Terpisah, Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid memastikan stok daging pihaknya mencukupi hingga akhir Januari. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam memenuhi kebutuhannya.

Dari segi harga pun, ia menyebut harga masih dibanderol pada harga normal dengan rentang Rp100 ribu hingga Rp145 ribu per kilogram tergantung bagian daging yang dipilih, seperti sengkel, sandang lamur, iga, top side, dan bagian lainnya.

“Stok kami mencukupi, kami sudah cek datanya cukup hingga akhir bulan, jadi konsumen tidak perlu ragu,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya paham dengan lesunya daya beli masyarakat saat ini akibat dari pandemi. Oleh karena itu, Transmart Carrefour memberikan diskon sebesar 30 persen untuk seluruh varian daging khusus pembelian pada setiap Kamis.

Seperti diketahui, pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) akan mogok jualan mulai besok, hari ini sampai tiga hari ke depan.

Aksi ini merupakan protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar sejak awal tahun.

Kabar ini disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri. Ia mendapat tembusan surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 yang memuat rencana mogok jualan itu.

“Tembusan suratnya sudah dikirimkan, hasil rapat internal mereka memutuskan untuk menutup dagangan, tidak berjualan, tiga hari di Jabodetabek,” ungkapnya.

Abdullah mengatakan pedagang di bawah bendera APDI juga berencana menutup aktivitas pemotongan sapi hidup di Rumah Potong Hewan (RPH). Begitu juga dengan aktivitas perdagangan daging beku di distributor.

“Nanti kalau pembeli datang (ke pasar), itu mereka tidak ada sama sekali. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, di RPH-nya juga disetop,” katanya.

Ia mengungkapkan IKAPPI sebenarnya menghargai keputusan para pedagang daging sapi. Pasalnya, aksi mogok ini merupakan langkah konkret mereka untuk memprotes langsung pemerintah karena harga daging sapi naik tinggi sejak awal tahun.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY