pelita.online-Pemberontak dari gerakan Pasukan Demokrat untuk Pembebasan Rwanda (FDLR) dianggap bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Luca Attanasio, Dubes Italia untuk Republik Demokratik Kongo (DRC).
Seperti dilaporkan Xinhua, Selasa (23/2), pernyataan itu dilontarkan otoritas DRC mengidentifikasi FDLR sebagai bertanggung jawab pelaku penyerangan yang menewaskan Duta Besar Italia untuk DRC, Luca Attanasio.
Lewat pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri, otoritas DRC mengklaim bahwa elemen pemberontak yang aktif di sekitar provinsi timur Kivu Utara melancarkan serangan Senin pagi, yang menewaskan tiga orang, termasuk Attanasio, pengawalnya dan seorang pengemudi Kongo, bersama beberapa orang lainnya. terluka.
Diplomat Italia dan pengiringnya sedang dalam perjalanan kemanusiaan dalam konvoi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Rutshuru, beberapa kilometer dari Goma, ibu kota provinsi tersebut.
Carly Nzanzu, gubernur Kivu Utara, mengatakan pemberontak menghentikan konvoi dengan peluru dan memerintahkan penumpang di dalamnya, termasuk duta besar, untuk turun dari kendaraan.
“Menurut kesaksian yang kami kumpulkan dari para penyintas, para pemberontak menginginkan uang dari duta besar. Mereka membawa semua penumpang ke semak-semak. Dan beberapa menit kemudian mereka membunuh pengemudi Kongo dan kemudian pengawal duta besar di lokasi,” kata gubernur.
Menurut Nzanzu, duta besar itu meninggal dalam beberapa menit setelah dia tertembak dalam baku tembak antara pemberontak dan penjaga Taman Nasional Virunga dekat Goma yang didukung oleh angkatan bersenjata DRC.
Sumber: BeritaSatu.com