Pemberontak FDLR di Kongo Tewaskan Dubes Italia

0
This undated photo handout on February 22, 2021 by the press office of the Italian Carabinieri Police shows Carabinieri police officer Vittorio Iacovacci. - Italy's ambassador to the Democratic Republic of Congo was among three people killed on February 22, 2021 when a UN convoy came under attack in the troubled east, DRC sources and the Italian government said. Luca Attanasio died of his wounds after a World Food Programme (WFP) convoy came under gunfire near Goma while he was on a field trip, a senior diplomatic source said in Kinshasa. The Italian government confirmed Attanasio's death and said an Italian policeman, Vittorio Iacovacci, as well as a driver it did not identify, had also died. (Photo by Handout / ITALIAN CARABINIERI PRESS OFFICE / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO / ITALIAN CARABINIERI PRESS OFFICE / HANDOUT" - NO MARKETING - NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS

pelita.online-Pemberontak dari gerakan Pasukan Demokrat untuk Pembebasan Rwanda (FDLR) dianggap bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Luca Attanasio, Dubes Italia untuk Republik Demokratik Kongo (DRC).

Seperti dilaporkan Xinhua, Selasa (23/2), pernyataan itu dilontarkan otoritas DRC mengidentifikasi FDLR sebagai bertanggung jawab pelaku penyerangan yang menewaskan Duta Besar Italia untuk DRC, Luca Attanasio.

Lewat pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri, otoritas DRC mengklaim bahwa elemen pemberontak yang aktif di sekitar provinsi timur Kivu Utara melancarkan serangan Senin pagi, yang menewaskan tiga orang, termasuk Attanasio, pengawalnya dan seorang pengemudi Kongo, bersama beberapa orang lainnya. terluka.

Diplomat Italia dan pengiringnya sedang dalam perjalanan kemanusiaan dalam konvoi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Rutshuru, beberapa kilometer dari Goma, ibu kota provinsi tersebut.

Carly Nzanzu, gubernur Kivu Utara, mengatakan pemberontak menghentikan konvoi dengan peluru dan memerintahkan penumpang di dalamnya, termasuk duta besar, untuk turun dari kendaraan.

“Menurut kesaksian yang kami kumpulkan dari para penyintas, para pemberontak menginginkan uang dari duta besar. Mereka membawa semua penumpang ke semak-semak. Dan beberapa menit kemudian mereka membunuh pengemudi Kongo dan kemudian pengawal duta besar di lokasi,” kata gubernur.

Menurut Nzanzu, duta besar itu meninggal dalam beberapa menit setelah dia tertembak dalam baku tembak antara pemberontak dan penjaga Taman Nasional Virunga dekat Goma yang didukung oleh angkatan bersenjata DRC.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY