Penjelasan Google Tanda SOS dan TOLONGGG Muncul di Pulau Laki

0

Pelita.online – Warganet ramai bahas tag lokasi di Google Maps bertuliskan ‘SOS’ dan ‘Tolonggg’ di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Informasi tanda bertuliskan ‘SOS’ atau ‘TOLONGGG’ telah membuat sejumlah pengguna Twitter penasaran. Sejumlah pihak mengaitkan tanda itu dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sebagian menilai tanda itu menunjukkan ada seseorang yang membutuhkan pertolongan. Sementara, pengguna lain penasaran apakah tanda ini dimanipulasi atau bukan.

Menanggapi hal ini, Google tak gamblang menjelaskan sumber dari tanda SOS dan Tolonggg itu. Perwakilan Google Indonesia hanya menjelaskan sumber data Google Maps terdiri dari tiga sumber

“Sumber data Google Maps ada tiga, Google penyedia platform, ada pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna,” jelas perwakilan Google Indonesia saat dihubungi, Rabu (20/1).

Lebih jelas tiga sumber data Google Maps sebagai berikut:

1. Google sebagai penyedia platform yang memberikan data garis batas yang menunjukkan pulau, jalan, perairan, dan sebagainya.
2. Pihak ketiga dan sumber publik, seperti data dari pemerintah dan institusi peta untuk memberikan penamaan jalan, kota, wilayah, dan keterangan geografis lain.
3. kontribusi pengguna.

Berdasarkan data di laman Google Maps, pengguna memang bisa membantu Google untuk melengkapi data pada Google Maps lewat fitur “add missing place” dan “Contribute”.

Saat di klik, pengguna bisa menambahkan sendiri nama tempat yang dimaksud, memilih kategori tempat, dan keterangan tambahan lain seperti nomor telepon, waktu buka, foto, hingga alamat web.

Setelah informasi dikirim, tag tidak langsung tampil di Google Maps, tapi perlu persetujuan Google terlebih dulu

Pilihan kategori tempat, apakah itu taman, tempat belanja, atau hotel, akan memberikan tag khusus. Pada tag SOS di Pulau Laki, ditandai tag dengan simbol taman.

Tak cuma menambahkan tempat, pengguna juga bisa melaporkan jika ada data yang salah di Google Maps. Perubahan informasi yang salah ini juga berdasarkan laporan pengguna yang lantas diproses Google untuk memutuskan apakah akan mengganti informasi mengenai tempat itu atau tidak, seperti tertulis dalam laman Google Maps.

Untuk mengubah informasi pada Google Maps, klik tag tempat yang akan diubah. Pilih ajukan saran untuk pengeditan. Pilih ubah nama atau detil lain. Ikuti instruksi di layar untuk mendaftarkan saran perubahan. Google menyarankan untuk menambahkan foto untuk membantu mereka melakukan verifikasi perubahan data di Google Maps.

Ketika ditanya terkait dengan informasi yang beredar soal tanda SOS di Pulau Laki adalah upaya Google Maps memberi sinyal tanda khusus ketika terjadi bencana atau insiden tertentu, pihak Google Indonesia enggan memberi komentar dan menjelaskan bahwa data Google Maps hanya berasal dari tiga sumber tadi.

Kehebohan tanda SOS di Pulau Laki ditanggapi Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS. Ia menyebut akan mengecek kebenaran informasi perihal tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Tanda SOS ini bisa dilihat di aplikasi Google Maps. SOS kerap digunakan untuk menunjukkan bahaya dan meminta pertolongan.

Sebab menurut Rasman, sejauh ini tidak ada tanda-tanda atau informasi bahwa masih ada penumpang Sriwijaya Air yang selamat. Oleh karena itu, ia tak mau berspekulasi terkait beredarnya tanda SOS tersebut.

Tanda SOS sendiri lazim digunakan sebagai simbol seseorang yang membutuhkan pertolongan darurat

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menuturkan pihaknya bersama TNI AL, Polairud, dan Basarnas telah menyisir seluruh perairan Kepulauan Seribu selama proses operasi pencarian Sriwijaya Air.

“Sudah seluruh perairan, kemudian di pulau itu, kan di pulau itu memang enggak ada penduduk di situ, itu sudah dipatroli sampai daerah sana, sampai pesisir lebih dari itu malah, sudah dipatroli semua,” ujarnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY