Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Ada Klaster Tak Tercatat

0

Pelita.online – Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia terus meningkat. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor hingga hampir 5.000 dalam satu hari.

Lantas, apa penyebab kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat? Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan, penyebab tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini, harus dilihat mundur dua minggu ke belakang. Sebab, penularan virus pada seseorang kemungkinan besar terjadi dalam rentang dua minggu ke belakang.

“Sebetulnya harus dipahami adalah penularan ini terjadi mundur dua minggu ke belakang, setidaknya itu yang menjadi trigger atau penyebab dari adanya kasus infeksi. Nah kasus infeksi ini, artinya yang harus dilacak klasternya,” kata Dicky, Minggu (27/9/2020).

“Jadi, tidak boleh ada kasus yang kita tidak tahu klasternya. Selama kita tidak tahu klasternya, artinya kita akan gagal meredam tren peningkatan dari kasus Covid,” ujarnya.

Disinyalir kebanyakan orang Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19 tidak diketahui sumber penularannya. Sebab itu, Dicky meminta agar setiap orang yang terinfeksi Covid-19, diusut sumber penularannya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, mengeluarkan pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pedoman ini tertuang dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 untuk mempercepat penanganan virus corona (Covid-19).

Salah satu yang diatur dalam pedoman tersebut adalah enam jenis kegiatan yang dibatasi dalam PSBB. Detail mengenai kegiatan-kegiatan yang dibatasi dalam PSBB tertuang di Pasal 13.

“Selama kita tidak tahu klasternya, artinya kita ‘membiarkan’ terjadinya penyebaran Covid-19 yang tidak terkendali di masyarakat. Jadi tidak heran trennya meningkat,” kata Dicky.

Hal lain yang perlu dipastikan dalam mencari penyebab lonjakan kasus corona, adalah meningkatkan cakupan testing. Namun, cakupan testing tidak cukup hanya di DKI Jakarta saja.

“Cakupan testing ini juga tidak cukup hanya di satu, atau dua daerah. Harus menyeluruh,” ujarnya

Menurut Dicky, selama masih ada daerah yang cakupan testingnya tidak memadai, maka Indonesia masih berpotensi mencatatkan lonjakan kasus Covid-19. Sebab, daerah tersebut berpotensi menjadi klaster Covid-19 yang tidak terdeteksi.

“Selama cakupan testing tidak dilakukan di semua daerah, artinya daerah-daerah yang tidak melakukan cakupan testing yang memadai. Daerah itu berkontribusi tidak hanya pada peningkatan kasus di wilayahnya, tapi pada peningkatan kasus di daerah lain. Karena, ada klaster di daerah yang tidak terdeteksi,” katanya.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY