Penyimpanan Ikan Berpendingin Diapresiasi Menperin

0

Banda Aceh, Pelitaonline.id – Menteri Perindustrian Saleh Husin menilai keberadaan fasilitas penyimpanan berpendingin (cold storage) milik PT Aceh Lampulo Jaya Bahari di Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo, Banda Aceh, dapat memberi nilai tambah yang lebih atas ikan-ikan bagi masyarakat setempat.

“Selama ini hasil ikan di Aceh selalu dibawa keluar ke berbagai daerah, termasuk Jawa Barat dan Sumatera Utara. Kami ingin ikan ini bisa diolah di Aceh langsung, sehingga nilai tambah bagi masyarakat lokal membesar, termasuk memperluas lapangan kerja,” kata Saleh saat meninjau fasilitas tersebut di Banda Aceh, Minggu.

Menurut Saleh, hasil perikanan sebelum praolahan di Aceh tergolong besar, sehingga kehadiran fasilitas penyimpanan berpendingin tersebut dapat menampung tangkapan ikan dari para nelayan setempat.

Saleh juga menilai fasilitas tersebut cukup representatif untuk menampung hasil tangkapan ikan di wilayah sekitar, mengingat memiliki kapasitas hingga 100 ton ikan.

“Selama ini selalu dibawa ke Medan dulu, kemudian dikalengkan di sana sebelum mulai diedarkan. Sekarang sudah mulai bisa diolah sendiri di sini,” ujarnya.

Pun demikian, keberlangsungan fasilitas tersebut bukan tanpa hambatan, pasalnya hingga saat ini mereka masih menghadapi kendala ketersediaan air bersih.

“Hambatannya ketersediaan air bersih masih cukup kesulitan, kami akan bantu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh maupun Pemerintah Daerah Banda Aceh agar masalah tersebut dapat teratasi,” kata Saleh.

Sebagai informasi, fasilitas penyimpanan berpendingin di PPS Lampulo diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bertepatan dengan Hari Nusantara 13 Desember 2015, namun baru mulai beroperasi dengan kapasitas penuh sejak tiga pekan terakhir.(an/zul)

LEAVE A REPLY