Percepat Target Tes Covid-19, Jateng Akan Gandeng Laboratorium Swasta

0

Pelita.online – Upaya pemerintah Jawa Tengah memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan mengebut tes PCR massal terkendala. Sejumlah laboratorium PCR yang ada di Jateng mengeluhkan ketersediaan barang habis terpakai.

Ganjar mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan menggandeng pihak swasta untuk mendorong target 5000 tes PCR dalam sehari.

“Kenapa tes PCR sulit didorong. Ternyata, ada beberapa problem di laboratorium. Kebanyakan mengeluhkan barang habis pakai, seperti reagen dan sebagainya yang ternyata belum ter-cover penuh. Ini butuh di-cover, kalau tidak, mereka akan lambat kerjanya,” kata Ganjar, Selasa (8/9/2020).

Menurut Ganjar, pemerintah cukup kesulitan memenuhi kebutuhan itu. Maka, ia membuka ruang adanya kerja sama dengan laboratorium swasta guna percepatan proses pengetesan massal.

“Kalau memang lab pemerintah tidak mampu, ya kita ajak swasta saja. Kalau sama-sama satu pemeriksaan swab nominalnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta, ya sudah kasih swasta saja biar mengerjakan. Kalau kita memang sulit mendapatkan reagen dan barang habis pakai lain, ya kasih swasta saja. Nanti sistemnya reimburse,” jelasnya.

Menurutnya, dengan pola selama ini, pemerintah akan sulit mengejar target percepatan pengecekan spesimen. Padahal, kecepatan pengecekan itu akan berdampak pada berbagai hal, termasuk penanganan pasien Covid-19 dan manajemen rumah sakit.

“Selama ini, Dinkes kami mengadakan sendiri repot, tidak ada barangnya. Kalau tetap seperti ini, nanti ndak selesai-selesai,” ujarnya.

Dengan menggandeng laboratorium swasta, maka percepatan itu bisa dilakukan. Misalnya untuk seluruh komponen pengecekan dibutuhkan anggaran Rp 1 juta-R 1,5 juta, maka pemerintah bisa membayar untuk kepentingan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, selain bahan habis pakai, sejumlah laboratorium PCR di Jateng juga kekurangan tenaga. Pihaknya sudah berupaya melakukan penambahan, tapi tetap saja belum mencukupi.

“Sehingga, itu menjadi problem laboratorium untuk melaksanakan tugas pengecekan sesuai target yang ditetapkan,” tandasnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY