Pergerakan Penumpang di Bandara Angkasa Pura II Tembus 30 Juta

0
Calon penumpang antre untuk cÓheck inÓ, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/10/2020). Kementerian Perhubungan memprediksi kenaikan pergerakan penumpang pesawat mencapai 20 persen di masa libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020 dengan adanya subsidi harga tiket pesawat yang diberikan pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.

Pelita.online – Jumlah penumpang pesawat di 19 bandara PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menembus angka psikologis baru di atas 30 juta orang. Total kumulatif sepanjang tahun ini secara year-to-date atau pada 1 Januari – 7 November 2020, jumlah penumpang mencapai 30,04 juta orang.

Seiring dengan itu, jumlah pergerakan pesawat tercatat 340.416 penerbangan dan angkutan kargo 561,27 juta kilogram.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah penumpang per 7 November tersebut tergolong cukup tinggi mengingat beratnya perjalanan sepanjang tahun ini akibat dampak dari pandemi Covid-19.

“Di tengah hantaman keras Covid-19 ini PT Angkasa Pura II dan stakeholders tetap berkomitmen mengoperasikan bandara dengan operasional dan layanan sesuai standar yang ditetapkan regulator, ditambah dengan protokol kesehatan guna mencegah Covid-19 dan berbagai prosedur lain seperti misalnya terkait keimigrasian dan kepabeanan,” kata Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (8/11/2020).

Upaya-upaya tersebut, lanjut dia, membuat masyarakat tetap yakin beraktivitas dan melakukan penerbangan dari bandara-bandara PT Angkasa Pura II. “Perlahan, jumlah penumpang di 19 bandara meningkat hingga sekarang melewati angka psikologis 30 juta penumpang,” ujar Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah kepada PT Angkasa Pura II.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian BUMN yang di dalam 1 tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir antara lain selalu mendorong penghematan melalui cost leadership, penggunaan teknologi digital, dan transformasi BUMN sehingga di dalam tekanan pandemi ini kami tetap dapat beroperasi optimal dan efektif,” imbuh Awaluddin.

Peran Kementerian Perhubungan juga, lanjut dia, sangat signifikan di tengah pandemi ini dengan menerbitkan berbagai regulasi untuk menguatkan sektor penerbangan nasional, serta memberikan insentif passenger service charge (PSC) bagi sejumlah bandara termasuk yang dikelola AP II.

Di samping itu, papar Awaluddin, PT Angkasa Pura II dan maskapai juga berkoordinasi erat untuk optimalisasi slot time penerbangan, mengaktifkan kembali rute-rute yang sempat ditutup dan meningkatkan frekuensi penerbangan di rute eksisting.

Adapun pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 207 rute Yogyakarta – Jakarta yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada 8 November sekitar pukul 13.30 WIB adalah penerbangan yang secara simbolis menandakan terlewatinya angka 30 juta penumpang di bandara PT Angkasa Pura II pada tahun ini.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan pada 1 Januari – 7 November 2020 jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai sekitar 17 juta orang atau sekitar 56% dari total penumpang di 19 bandara.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang melakukan perjalanan melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sebagai bentuk terima kasih, kami melakukan penyambutan terhadap penumpang Garuda Indonesia GA 207 pada hari ini,” sebut dia.

Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, menurut dia, memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas masyarakat dan berkontribusi terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional. “Kami berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan baik demi lancarnya operasional Bandara Soekarno-Hatta, sehingga berdampak positif juga terhadap bandara-bandara lainnya,” ujar Agus Haryadi.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY