Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2021 Diprediksi Masih Minus

0

pelita.online-Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020 masih akan mengalami kontraksi.

Proyeksi ini berdasarkan hasil pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2020 yang minus 2,19 persen, dan juga perkembangan kasus harian Covid-19 yang masih tinggi. Sehingga, pemulihan ekonomi diprediksi masih akan terus berjalan lambat.

“Ekonomi kita pada triwulan IV 2020 sebesar minus 2,19 persen secara tahunan (yoy), sehingga kita masih mengalami resesi baik teknikal maupun substansi karena lebih dari dua triwulan berturut pertumbuhan ekonomi kita negatif. Diperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga triwulan I 2021,” kata Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (8/2/2021).

Dengan melihat situasi pandemi Covid-19, perkembangan daya beli dan inflasi yang terjadi, perkembangan sektoral maupun pengeluaran, laju kredit dan simpanan, serta implementasi stimulus fiskal (PEN dan Belanja Pemerintah lainnya), Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 sebesar minus 1 persen (yoy).

“Artinya kita masih akan dalam kondisi kontraksi ekonomi yang cukup dalam,” kata Tauhid.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di kesempatan sebelumnya justru memprediksi ekonomi Indonesia akan kembali ke jalur positif mulai triwulan I 2021. Proyeksinya ekonomi Indonesia sudah bisa tumbuh antara 1,6 persen hingga 2,1 persen.

“Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2021 antara 4,5 persen hingga 5,5 persen. Tentunya kita berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I-2021, range-nya kita perkirakan 1,6 persen sampai dengan 2,1 persen,” kata Airlangga.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY