Perumahan Pertama Karya Delution Land Raih Penghargaan Dunia

0

Pelita.online – Project residensial pertama yang diluncurkan Delution Land, Linaya Community Living meraih penghargaan internasional untuk kategori Small Architecture di ajang Architecture MasterPrize. Linaya Community Living merebut perhatian dunia melalui desain unit rumah compact, tetapi sarat unsur estetika.

“Pemanfaatan setiap jengkal ruang di rumah Linaya harus dimanfaatkan secara maksimal. Keterbatasan lahan juga menjadi alasan kami untuk memaksimalkan desain interiornya sehingga setiap rumah dirancang memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik,” ujar Chief Operation Officer (COO) PT Properti Revolusi Indonesia atau dikenal dengan Delution Land, Angga Sadikin dalam keterangan tertulisnya Sabtu (14/11/2020).

Architecture MasterPrize merupakan sebuah ajang penghargaan internasional di bidang arsitektur, lanskap dan desain interior yang diprakarsai Farmani Group yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat. Linaya Community Living ditahbiskan sebagai pemenang setelah menyisihkan lebih dari 1.500 proyek arsitektur lainnya di dunia.

Meski berdiri di atas lahan 60m2, namun setiap unit Linaya Community Living dirancang mengakomodir ruang yang dibutuhkan sebuah keluarga. Linaya didesain dengan konsep compact house sehingga dapat memiliki tiga kamar tidur plus satu kamar asisten rumah tangga (ART), dua kamar mandi, area ruang keluarga dan ruang makan, serta rooftop.

Konsep compact house sangat terlihat dari pemanfaatan ruang dalam rumah ini, seperti meja makan yang dapat dilipat hingga tangga yang didesain melingkar bisa menghemat space, tetapi tetap menonjolkan unsur estetika. “Salah satu berkat desain dengan pemanfaatan space seperti ini yang membuat unit rumah Linaya Community Living berhasil mendapat apresiasi dunia melalui penghargaan Architecture MasterPrize ini,” jelas Angga.

Saat ini, Delution Land masih memasarkan hunian di klaster perumahan 30 unit yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan itu. Selain itu Linaya Community Living yang menghadirkan konsep hunian unik dan ikonik namun tetap humanis, juga memiliki desain tampak yang berbeda serta turut dilengkapi dengan utilitas smart home system. “Linaya Community Living ingin menghadirkan konsep hunian yang lebih mengutamakan interaksi sosial di dalamnya. Menumbuhkan kembali hunian yang ramah dan humanis di tengah kota,” kata Angga.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY