PISA 2018: 41% Siswa Indonesia Korban Bullying, 17% Dilanda Kesepian

0

Pelita.online – Hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 menyatakan Indonesia berada pada 10 besar terbawah dari 79 negara dalam kategori kemampuan membaca, matematika dan sains. Selain itu, survei ini juga mengungkap fenomena bully (perundungan) siswa di Indonesia.

Lewat surveinya, PISA menggambarkan iklim pendidikan di Indonesia. Dilansir detikcom dari laporan PISA 2018, Rabu (4/12/2019), disebutkan bahwa 41% siswa di Indonesia mengaku pernah dibully, setidaknya beberapa kali dalam sebulan.

Persentase perundungan yang dialami siswa-siswi di Indonesia ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata negara-negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), yakni 23%. Pada saat yang sama, 80% siswa di Indonesia setuju atau sangat setuju untuk membantu siswa yang tidak dapat membela diri saat dibully.

Selain itu, selama masa tes PISA, 21% siswa Indonesia pernah melewatkan sehari sekolah dan 52% siswa datang terlambat ke sekolah selama periode itu. Hal ini, menurut laporan itu, umumnya karena siswa yang sering diintimidasi lebih cenderung bolos sekolah, sedangkan siswa yang menghargai sekolah, menikmati iklim disiplin sekolah dan menerima dukungan emosi dari orang tua lebih kecil kemungkinannya untuk bolos sekolah.

Tak hanya itu, laporan ini juga mengungkap soal siswa Indonesia yang merasa kesepian. 17% Siswa Indonesia mengaku setuju dan sangat setuju bahwa mereka merasa kesepian.

Sebelumnya, hasil laporan PISA 2018 dirilis pada Selasa (3/12/2019). Studi ini menilai 600.000 anak berusia 15 tahun dari 79 negara setiap tiga tahun sekali. Studi ini membandingkan kemampuan matematika, membaca, dan kinerja sains dari tiap anak.

Untuk kategori kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74 dengan skor rata-rata 371. Sedangkan kategori matematika, Indonesia berada di peringkat 7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379. Lalu kategori kinerja sains, Indonesia berada di peringkat 9 dari bawah (71), yakni dengan rata-rata skor 396.

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan survei ini dapat menjadi masukan yang berharga dalam meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan abad 21.

“Hasil penilaian PISA menjadi masukan yang berharga untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang akan menjadi fokus Pemerintah selama lima tahun ke depan. Menekankan pentingnya kompetensi guna meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan Abad 21,” kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (3/12/2019).

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY