Polisi Surabaya Amankan Belasan Anak yang Diduga akan Serang Musuhnya

0

Pelita.online – Belasan remaja yang tergabung dalam Geng All Star diamankan pihak kepolisian dini hari tadi. Mereka diduga akan melakukan penyerangan terhadap Geng Jawara.

Dari 17 remaja yang diamankan, dua di antaranya perempuan. Bahkan salah satunya masih kelas 6 SD. Mereka berkumpul di Taman Mundu, Tambaksari, Surabaya.

Namun polisi sudah melacak keberadaan mereka. Petugas kemudian mengumpulkan mereka dan dilakukan pendataan. Belasan anak itu kemudian dibawa ke Polrestabes Surabaya bersama beberapa kendaraan yang mereka gunakan. Mereka diangkut dua truk milik Satpol PP Kota Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, sebelumnya telah terjadi peristiwa penyekapan dan pengeroyokan terhadap seorang anak yang mengakibatkan luka berat. “Sudah kita lakukan proses penyelidikan dan kita sudah tetapkan tersangka sebanyak 9 orang. Dua dewasa sudah kita tahan. Sedangkan yang tujuh anak kita titipkan (Bapas). Kemudian terus berkembang antara Geng All Star dan Geng Jawara,” kata Sudamiran kepada wartawan, Minggu (13/10/2019).

Sudamiran menambahkan, sebagian anak yang terpapar paham kekerasan kedua geng tersebut sempat dikumpulkan di Siola beberapa hari lalu. Yakni untuk mendapatkan bimbingan agar tidak ada lagi aksi saling serang.

“Beberapa hari lalu, Pak Kapolres dan Bu walikota telah mendamaikan kedua belah pihak dengan melibatkan Dinas Pendidikan, orang tua dan sebagian anak-anak,” ujar Sudamiran.

Penindakan terhadap belasan remaja itu merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya. “Dalam perdamaian itu, dalam pantauan tim cyber kami di grub (media sosial), ada ribuan anggotanya. Dari beberapa admin(grub) anggotanya ada 200 dan 100. Dalam grup tersebut ada yang mau damai dan tidak. Setelah kami mantau mereka berkumpul di Taman Mundu akan menyerang ke Simo Pomahan yang diduga menjadi markasnya Geng Jawara. Makanya kami cegah,” ungkap Sudamiran.

Pihaknya akan memanggil pihak terkait untuk segera menghentikan geng-geng tersebut. “Kita akan hadirkan orangtua, kita hadirkan guru untuk segera dihentikan geng yang tidak benar kegiatannya ini,” lanjutnya.

Sementara itu kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Sebab menurut Sudamiran, pihaknya akan mencari otak dari kedua geng tersebut.

“Kita akan cari siapa otak dari kedua geng ini. Karena dari hasil penyelidikan sementara tidak ada yang dijadikan ketua. Beberapa admin-admin itulah yang kami definisikan sebagai pemimpinnya, nanti akan kita selidiki lebih lanjut,” pungkas Sudamiran.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY