Presiden Peru Dimakzulkan karena Dinilai Gagal Tangani Corona

0

Pelita.online – Parlemen Peru sepakat untuk memakzulkan Presiden Martin Vizcarra karena dinilai gagal dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19) di negara itu, serta dugaan korupsi yang belum terbukti.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (10/11), keputusan itu diambil melalui pemungutan suara. Dari hasil voting, 105 anggota parlemen sepakat memakzulkan Vizcarra.

Padahal, hanya butuh 87 suara atau dua pertiga dari mayoritas anggota parlemen untuk memakzulkan presiden.

“Karena ketidakmampuannya dan keteledorannya banyak saudara-saudara kita yang kehilangan nyawa,” kata seorang anggota parlemen Peru, Robinson Gupioc, dalam sesi debat sebelum voting.

Sosok Vizcarra dinilai sangat populer di mata masyarakat, tetapi tidak di kalangan Kongres. Menurut para pengamat politik, pemakzulan ini diduga sebagai upaya pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok oposisi.

Peru saat ini tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian tertinggi yang disebabkan Covid-19. Selain itu, perekonomian negara itu juga memasuki resesi.

Pekan lalu Vizcarra juga menjalani proses pemakzulan, tetapi gagal dilanjutkan oleh Kongres.

Selain tuduhan tidak mampu menangani Covid-19, parlemen menuding Vizcarra menerima gratifikasi sebesar US$630.000 (sekitar Rp8.8 miliar).

Mereka menuduh Vizcarra menerima gratifikasi itu sebagai imbalan karena menyetujui dua proyek konstruksi, yakni pembangunan saluran irigasi dan rumah sakit, saat masih menjabat sebagai gubernur di kawasan selatan Peru pada 2011 sampai 2014.

Tuduhan tersebut saat ini sedang diselidiki. Namun, para pendukung Vizcarra mempertanyakan kebenarannya.

Menurut mereka, tindak pidana korupsi itu justru dilakukan oleh manajer proyek konstruksi.

Vizcarra lantas memberikan pernyataan bahwa dia tidak akan menggugat keputusan pemakzulan itu.

“Hari ini saya akan meninggalkan istana kepresidenan. Hari ini saya pulang ke rumah,” kata Vizcarra.

Setelah Vizcarra dimakzulkan, maka kepala pemerintahan untuk sementara akan dijabat oleh ketua Kongres. Parlemen akan melantik pengganti Vizcarra hari ini.

Dalam pidato di parlemen, Vizcarra mengingatkan keputusan oposisi memakzulkannya akan berdampak buruk terhadap Peru, karena negara itu sedang dalam kesulitan besar.

“Sejarah dan rakyat Peru yang akan menghakimi keputusan kita,” kata Vizcarra.

Soal tuduhan korupsi, Vizcarra mengatakan saat menjabat sebagai gubernur dia tidak mempunyai kewenangan untuk langsung menyetujui kontrak proyek. Sebab, hal itu diputuskan melalui jenjang yang sangat panjang dan banyak orang.

Saat ini tercatat ada 922.333 orang pasien Covid-19 dari 32 juta penduduk Peru. Dari jumlah itu, 34.879 pasien meninggal.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY