Sarankan PSBB Transisi di DKI Diperpanjang, Ini Analisis Epidemiolog

0

Pelita.online – Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKM UI) menyatakan kondisi pandemi Corona di DKI Jakarta cenderung memburuk. Pakar menyarankan agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi diperpanjang.

“Tim kami memberikan masukan ke Pemda DKI Jakarta setiap hari Senin. Pada analisis Senin lalu, kondisi epidemi COVID-19 di Jakarta belum membaik bahkan cenderung memburuk. Jadi, kami menyarankan PSBB transisi diperpanjang, tidak ada tambahan pelonggaran kegiatan,” kata Pakar Epidemiologi FKM UI, Iwan Ariawan kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).

Pada perpanjangan PSBB transisi nanti, Iwan mengatakan penerapan protokol kesehatan dipantau secara lebih sistematis. Menurutnya, pelacakan kasus dan isolasi juga harus ditingkatkan.

“Protokol kesehatan harus lebih dipantau dengan sistematis, seperti menggunakan indikator yang jelas dengan pemantau yang jelas juga (relawan, RT/RW). Tes lacak, isolasi harus diperbanyak,” kata dia.

Iwan menyebut semua tempat dan fasilitas umum berpotensi menjadi tempat penularan virus Corona. Jika protokol kesehatan tidak diterapkan, Iwan menegaskan penularan akan terus terjadi.

“Virusnya kan peduli tempat ibadah, tempat bisnis atau lainya. Di mana ada orang berkumpul, risiko penularan masih tinggi. Jadi, kalau protokol kesehatan tidak dipatuhi, penularan akan terjadi,” katanya.

“Iya dan perlu ada pemantauan di kantor-kantor dan tempat-tampat umum, termasuk tempat ibadah,” sambungnya.

Seperti diketahui PSBB transisi akan berakhir hari ini (Kamis (30/7). Namun, Pemprov DKI memastikan akan memperpanjang atau tidak.

“Ya dalam dua hari ini kita akan evaluasi, pilihannya kan tiga. Pilihan pertama, kalau dianggap ada luar biasa perbaikan peningkatan yang positif ke arah yang lebih baik, tentu kita memasuki masa sehat, aman, dan produktif,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/7).

Pria yang akrab disapa Ariza ini mengatakan PSBB transisi akan kembali diperpanjang jika situasi pandemi virus Corona (COVID-19) masih sama seperti saat ini. Namun jika keadaan semakin buruk, bukan tak mungkin PSBB akan kembali diperketat.

“Kalau masih seperti ini, kemungkinan kita akan memperpanjang masa transisi. Tapi, kalau semakin buruk, tidak mustahil kembali ke PSBB,” ucapnya.

Iwan menyebut semua tempat dan fasilitas umum berpotensi menjadi tempat penularan virus Corona. Jika protokol kesehatan tidak diterapkan, Iwan menegaskan penularan akan terus terjadi.

“Virusnya kan peduli tempat ibadah, tempat bisnis atau lainya. Di mana ada orang berkumpul, risiko penularan masih tinggi. Jadi, kalau protokol kesehatan tidak dipatuhi, penularan akan terjadi,” katanya.

“Iya dan perlu ada pemantauan di kantor-kantor dan tempat-tampat umum, termasuk tempat ibadah,” sambungnya.

Seperti diketahui PSBB transisi akan berakhir hari ini (Kamis (30/7). Namun, Pemprov DKI memastikan akan memperpanjang atau tidak.

“Ya dalam dua hari ini kita akan evaluasi, pilihannya kan tiga. Pilihan pertama, kalau dianggap ada luar biasa perbaikan peningkatan yang positif ke arah yang lebih baik, tentu kita memasuki masa sehat, aman, dan produktif,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/7).

Pria yang akrab disapa Ariza ini mengatakan PSBB transisi akan kembali diperpanjang jika situasi pandemi virus Corona (COVID-19) masih sama seperti saat ini. Namun jika keadaan semakin buruk, bukan tak mungkin PSBB akan kembali diperketat.

“Kalau masih seperti ini, kemungkinan kita akan memperpanjang masa transisi. Tapi, kalau semakin buruk, tidak mustahil kembali ke PSBB,” ucapnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY