September ke Oktober, Pergerakan Pesawat Meningkat 8,05%

0

Pelita.online – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat pergerakan pesawat di ruang udara Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,05% dari September ke Oktober 2020 pada 52 bandara besar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Sukarno menyebutkan, total pergerakan pesawat yang dikelola oleh AirNav Indonesia pada bulan September 2020 sejumlah 77.006 pergerakan, meningkat pada bulan Oktober 2020 menjadi 83.207 pergerakan.

“Kami mengelola layanan navigasi penerbangan yang terus meningkat untuk rute domestik maupun internasional di seluruh ruang udara Nusantara. Hal ini tentunya menandakan bahwa penerapan protokol kesehatan yang ketat di industri penerbangan mendapatkan respon yang positif dari pengguna jasa transportasi udara di Indonesia,” ungkap Pramintohadi, dalam siaran pers, Kamis (5/11/2020).

Terdapat tiga bandara yang memberikan kontribusi peningkatan pergerakan pesawat udara tertinggi pada periode September sampai dengan Oktober 2020.

“Ketiga bandara tersebut adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan pertumbuhan 19,46%, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan pertumbuhan 14,82% dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dengan pertumbuhan 14,42% pergerakan pesawat udara,” Pramintohadi.

Dijelaskannya, peningkatan tersebut telah diantisipasi oleh AirNav Indonesia melalui berbagai program yang diluncurkan dalam menghadapi penurunan pergerakan pesawat udara akibat pandemi Covid-19.

“Mekanisme pelaksanaan peningkatan kompetensi yang kami lakukan tetap berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Pada saat pelaksanaan, para personel dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang ada sesuai jadwal dinas yang berlaku, sehingga jarak fisik antara personel tetap terjaga. Selain itu, pengecekan suhu tubuh secara berkala, penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan mencuci tangan secara berkala juga dilakukan seara intensif,” ujar Pramintohadi.

Sedangkan untuk peralatan navigasi penerbangan, menurut Pramintohadi, pengecekan secara berkala sesuai dengan regulasi dan standard operation procedure (SOP) yang berlaku terus dilakukan, salah satunya melalui penerapan remote maintenance untuk peralatan communication, navigation, surveillance dan automation (CNS-A).

LEAVE A REPLY