Sri Mulyani Isyaratkan Resesi, Misbakhun Ajak Semua Pihak Optimistis

0
Kendaraan membawa peti kemas dengan latar belakang area bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/8). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juli 2018 sebesar USD 18,27 miliar, naik 62,17 persen apabila dibandingkan dengan kondisi impor pada Juni 2018, dan impor ini merupakan yang terbesar sejak Januari 2008. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/18.

Pelita.online – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2020 akan kembali negatif. Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun menilai pernyataan Sri Mulyani merupakan sinyal bahwa Indonesia memasuki resesi.

“Menurut saya itu sebuah kejujuran dan keberanian. Tugas Menkeu memang di bidang fiskal, jadi wajar saja Bu Sri Mulyani memberikan sinyal,” ujar Misbakhun di Jakarta, Jumat (25/9/2020).

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu menambahkan, sebenarnya banyak kalangan sudah memprediksi resesi. “Kami di Komisi XI DPR juga sudah memperkirakan sejak awal ketika pandemi Covid-19 berimbas ke masalah ekonomi,” sambung legislator Golkar itu.

Namun, Misbakhun menegaskan bahwa sinyal dari Sri Mulyani soal resesi itu tak perlu direspons berlebihan, apalagi dengan kepanikan. Wakil rakyat asal Pasuruan, Jawa Timur itu mengharapkan masyarakat tidak cemas.

Misbakhun meyakini pemerintah akan membuat kebijakan tepat sebagai solusi. Influencer bidang ekonomi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 itu juga mendorong pemerintah menggencarkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi.

“Saya yakin pemerintahan Presiden Jokowi bisa membawa kita keluar dari situasi sulit seperti saat ini. Pemerintah juga akan terus melaksanakan program-program bantuan sosial sebagai bentuk kehadiran negara ketika rakyat sedang susah karena pandemi,” katanya.

Dalam pengamatan Misbakhun, selama ini pemerintah telah berupaya keras dalam membantu masyarakat di masa pandemi. Menurutnya, bantuan sosial dalam berbagai bentuk itu juga untuk mempertahankan konsumsi dan menjaga daya beli. “Pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat. Saya lihat pemerintah juga mampu menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau di masa sulit sekarang ini,” tuturnya.

Oleh karena itu Misbakhun mengharapkan semua pihak tetap optimistis bahwa Indonesia akan mampu keluar dari situasi sulit akibat pandemi Covid-19. “Semoga dengan berbagai upaya dan kebijakan yang tepat dari pemerintah, kita bisa keluar dari kondisi perekonomian yang sulit ini,” katanya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY