Tak Disangka Penjual Koran Itu Mayjen TNI yang Redam Kerusuhan Jakarta

0

Pelita.online – Kamis 8 Oktober 2020, situasi Jakarta mencekam,kerusuhan pecah dalam rangkaian unjukrasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, sejumlah fasilitas umum dirusak dan dibakar massa tak dikenal yang menunggangi aksi demonstrasi.

Petugas keamanan dibuat kewalahan dengan aksi perusuh, apalagi setelah beberapa pos milik kepolisian dibakar massa perusuh.

Lima hari berselang, tepatnya 13 Oktober 2020, perusuh yang diduga kuat adalah massa bayaran kembali berbuat ulah. Kali ini mereka membonceng massa ormas, perusuh mulai beraksi setelah demonstrasi mundur dari arena aksi.

Keributan pecah, petugas dihujani dengan lemparan benda keras. Keributan bahkan sempat meluas ke pemukiman warga sekitar wilayah Jakarta Pusat.Namun, meski terus diguncang aksi perusuh, situasi Jakarta bisa dikendalikan dan kembali aman dari keributan dan kerusuhan.

Di balik semua peristiwa itu, ada sosok yang paling disoroti, karena keberaniannya turun langsung ke jalanan untuk memukul mundur massa sekaligus meredakan kerusuhan. Mau tahu siapa dia?.

Dia adalah Mayor Jenderal TNI Dudung Abdrucahman, beliau adalah Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta sekaligus Komandan Satuan Tugas Pengamanan Ibukota terkait aktivitas unjukrasa UU Omnibus Law.

VIVA Militer: Panglima Komando Daerah Jayakarta, Mayjen Dudung Abdurachman

Dalam bersinergi mengamankan ibukota bersama Polri, Mayjen TNI Dudung mampu menjalankannya dengan baik. Terbukti bersama Polri, Mayjen Dudung turun langsung ke kerumunan massa untuk melaksanakan pencegahan aksi anarkis hingga penanggulangan kerusuhan.

Di beberapa kesempatan, Mayjen Dudung malah terlihat berada tepat di depan massa demonstran, dengan gagahnya, dia memantau kegiatan massa dari balik barikade kawat berduri. Malah, Mayjen Dudung sempat memimpin massa dalam melaksanakan ibadah, beliau mengimami Salat Maghrib berjemaah yang diikuti ribuan massa pendemo.

Sebenarnya saat kerusuhan pecah, Mayjen Dudung belum lama menjabat Panglima Kodam Jaya, baru sekitar 3 bulan. Beliau mulai mengisi kursi jabatan Pangdam Jaya pada 22 Juli 2020, menggantikan Mayjen Eko Margiyono yang naik jabatan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

VIVA Militer : Pangdam Jaya jadi imam sholat maghrib massa aksi UU Omnibus Law

Untuk diketahui, dari catatan VIVA Militer, Mayjen Dudung merupakan putra kelahiran Bandung, Jawa Barat. Sebelum menjabat Panglima Kodam Jaya, beliau menjabat Gubernur Akademi Militer.

Perjalanan hidup Mayjen Dudung hingga menjadi orang nomor satu di Kodam Jaya, penuh liku dan derita. Jebolan Akmil 1988 ini bukan berasal dari keluarga kaya raya, ayahnya hanya seorang PNS.

Mayjen Dudung pernah berjualan koran hingga kue di perempatan jalan di Bandung, usaha itu ditekuninya dari dia masih duduk di bangku SMP hingga SMA, Mayjen Dudung berjualan di tepi jalan untuk menopang perekonomian keluarga, setelah ayahnya meninggal dunia.

Dan hebatnya, tak disangka-sangka setelah 35 tahun, dua bintang emas sudah ada di pundaknya dan dia dipercaya menjabat Panglima Kodam Jaya.

Selama berkarier di TNI, Mayjen Dudung pernah menempati jabatan penting. Dia pernah menjadi Komandan Kodom 0406/Mus Rawas, Komandan Kodim 0418/Palembang, Komandan Rindam II/Sriwijaya hingga staf khusus KSAD.

 

Sumber : viva.co.id

LEAVE A REPLY