The Federal Reserve Waspadai Dampak Omicron

0
Jerome Powell, chairman of the U.S. Federal Reserve, speaks during a news conference in Washington, D.C., U.S., on Tuesday, March 3, 2020. The U.S. Federal Reserve delivered an emergency half-percentage point interest rate cut today in a bid to protect the longest-ever economic expansion from the spreading coronavirus. Photographer: Andrew Harrer/Bloomberg via Getty Images

Pelita.Online – 

Ketua the Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan Covid-19 varian omicron dan kenaikan kasus baru-baru ini merupakan ancaman terhadap pemulihan ekonomi AS dan target inflasi.

Demikian menurut pernyataan yang disiapkan untuk dibacakan Powell di hadapan Senat, Selasa (30/11/2021).

“Kekhawatiran akibat virus ini mengurangi kemauan orang-orang kembali bekerja, yang mana akan memperlambat pemulihan pasar tenaga kerja dan mengganggu rantai pasok,” menurut Powell.

Selain Powell, Menteri Keuangan Janet Yellen juga dijadwalkan memberi keterangan kepada Komite Perbankan Senat.

Powell mengakui kesulitan dalam memperkirakan dampak dari gangguan rantai persediaan, tetapi tampaknya gangguan ini akan menyebabkan inflasi tinggi hingga tahun depan. Inflasi baru akan melandai tahun depan setelah permintaan mulai menurun dan persediaan barang-barang meningkat.

Jumat lalu, pasar modal AS anjlok akibat sentimen omicron. Dow Jones terkoreksi dalam hingga 2,5%, S&P 500 turun 2,3%, Nasdaq minus 2,2%.

The Fed baru-baru ini mulai melakukan tapering program stimulus US$ 120 miliar secara bertahap hingga pertengahan 2022, lalu diikuti dengan menaikkan suku bunga.

Presiden Joe Biden mengatakan pemerintah tidak perlu melakukan lockdown jika semua orang divaksinasi dan memakai masker. Biden juga mengatakan tidak ada pembatasan perjalanan.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY