Tiga Daya Tarik Koridor Simatupang sebagai Destinasi Investasi

0

Pelita.online – Perkembangan Koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan, semakin pesat, ditandai kehadiran gedung-gedung perkantoran, ruang komersial, dan juga residensial.

Masifnya pembangunan properti di koridor ini dipandang sebagai peluang investasi yang menjanjikan.

Banyak investor yang membeli unit apartemen dengan mengharap keuntungan dari capital gain ataupun sewa.

Dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (11/7/2020), Head of Marketing SQ Rés Hammy Sugiharto menuturkan, kawasan TBSimatupang telah lama dijadikan sebagai tujuan investasi properti.

Menurutnya, ada tiga faktor yang membuat daerah ini potensial dan menarik para investor.

Pertama, Koridor TB Simatupang dikenal sebagai area perkantoran perusahaan multinasional dengan banyak tenaga kerja lokal maupun ekspatriat.

Tentunya, mereka membutuhkan hunian yang nyaman dan dekat kantor.

Kondisi ini, kata Hammy, dimanfaatkan para investor yang mengincar keuntungan dari pasar sewa.

Terlebih dengan harga sewa serentang 1.200 dollar AS (Rp 17,3 juta) hingga 2.500 dollar AS (Rp 36,1 juta) merupakan magnet yang dianggap menarik.

Faktor kedua adalah kelengkapan fasilitas yang bisa diakses dengan mudah mulai dari sekolah bertaraf internasional (Jakarta Intercultural School, Ichthus School, High Scope), pusat perbelanjaan (Cilandak Town Square, Poins, Pondok Indah Mall), hingga rumah sakit (RSUP Fatmawati, Siloam Hospital, Mayapada Hospital).

Faktor ketiga adalah Kawasan TB Simatupang terintegrasi dengan sarana transportasi umum, seperti Mass Rapid Transit (MRT), TransJakarta hingga dekat dengan pintu tol.

Salah satu pengembang yang memanfaatkan potensi di koridor ini adalah PT Intiland Development Tbk melalui pengembangan SQ Rés.

Apartemen ini dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar yang merupakan bagian dari pengembangan mixed-use dan kawasan perkantoran terpadu South Quarter.

Selain apartemen, di area ini juga terdapat gedung perkantoran dan pusat komersial SQ Dome.

SQ Rés berjarak hanya 500 meter dari Stasiun MRT Fatmawati dan 600 meter dari Stasiun MRT Lebak Bulus, dan dilintasi Tol JORR 2.

Pengembangan SQ Rés mencakup dua tower D dan E sebanyak total 700 unit. Terdapat beragam tipe mulai dari tipe studio (30 meter persegi) hingga dual key seluas 117 meter persegi.

Harga yang dibanderol seretang Rp 1,1 miliar untuk tipe terkecil dan Rp 4,8 miliar untuk tipe terluas.

SQ Rés dilengkapi area bersama untuk penghuni, seperti perpustakaan, co-working space, dan cinema.

“Hingga akhir Juni 2020, penjualan Tower D sudah mencapai 70 persen,” tuntas Hammy.

 

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY