Tiga Fasilitas Penting di Arab Saudi Rentan Terhadap Serangan

0

Pelita.online – Dua fasilitas perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco lumpuh setelah serangan drone Sabtu (14/9) dini hari. Insiden ini menyerang sebagian dari fasilitas penting lain di negara tersebut.

Sebuah laporan dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington menyatakan sejumlah fasilitas krusial di Arab Saudi bisa jadi target penyerangan senjata maupun siber.

Dikutip dari AFP, Minggu (15/9), beberapa di antaranya meliputi fasilitas minyak, tanaman desalinasi hingga jaringan listrik.

Fasilitas Minyak

Aramco memiliki dua ladang minyak terbesar yang beroperasi di Arab Saudi, yakni Ghawar dan Safaniyah. Walaupun ladang minyak cukup sulit dijadikan target penyerangan karena lokasinya yang tersebar di wilayah geografis yang cukup luas, berbagai fasilitas pemrosesan minyak lainnya rentan terhadap serangan.

Dalam laporannya, CSIS menyatakan bahwa salah satu fasilitas pemrosesan minyak terbesar milik Aramco, yakni Pabrik Abqaiq, menjadi target yang paling rentan ancaman. Fasilitas ini merupakan satu dari dua target serangan yang dilakukan pemberontak Yaman.

Sistem pipa, stasiun pompa dan pelabuhan di sepanjang Teluk Persia dan Laut Merah yang dimiliki Aramco juga rentan terhadap serangan.

Sebelumnya dua stasiun pompa minyak di pipa utama timur dan barat Arab Saudi sempat terpaksa ditutup selama beberapa hari karena menjadi target penyerangan pesawat drone dari pemberontak Houthi pada Mei lalu.

Selain itu fasilitas minyak juga rentan terhadap serangan dari dunia maya. Seperti pada 2012 lalu, Aramco menjadi target dari serangan siber terburuk di Arab Saudi. Perusahaan minyak tersebut diserang oleh Shamoon, yakni virus komputer yang biasa digunakan untuk spionase dunia maya, khususnya di sektor energi.

Tanaman Desalinasi

Pabrik desalinasi terbesar di dunia, Ras al-Khair menjadi salah satu target yang rentan terhadap ancaman senjata.

Menurut pendataan resmi, pabrik desalinasi menjadi sumber dari 70 persen air minum di Arab Saudi. Sehingga penyerangan terhadap pabrik ini bisa berpengaruh besar terhadap pasokan air minum di Arab Saudi.

CSIS juga menyatakan bahwa pabrik desalinasi rentan terhadap ancaman siber.

“Serangan dunia maya juga menghadirkan ancaman serius bagi pabrik desalinasi Arab Saudi, seperti Ras al-Khair,” ungkap CSIS.

Suplai Listrik

Serangan terhadap sektor minyak dan gas juga dapat melahirkan dampak besar pula terhadap jaringan listrik di Arab Saudi yang bergantung pada hidrokarbon sebagai bahan bakar untuk sektor listrik.

Laporan dari CSIS mengatakan jaringan transformer dan gardu induk listrik di Arab Saudi rentan terhadap serangan eksplosif. Sistem kelistrikan juga tak luput dari serangan dunia maya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY