Pelita.online – Polres Jakarta Selatan menangkap tiga pilot atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu. Dua pilot bekerja di maskapai penerbangan pelat merah, satu lagi swasta.
Selain tiga orang ini, polisi juga menangkap pemasok barang terlarang tersebut. Empat orang ini telah ditahan di Mapolres Jakarta Selatan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyayangkan tertangkapnya para pilot tersebut. Terlebih kasus seperti ini bukan yang pertama. Kemenhub mempercayakan sepenuhnya penyidikan kasus tersebut kepada kepolisian.
“Kementerian Perhubungan mengapresiasi kepolisian dalam upaya pemberantasan narkoba, khususnya yang dilakukan oleh pilot ataupun personel penerbangan. Saya pastikan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara tidak akan mengintervensi,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto di Jakarta, Sabtu (11/7/2020)
Dia menegaskan, Ditjen Hubdar telah berkomitmen untuk mewujudkan penerbangan di Indonesia bebas dari penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Salah satu wujud komitmen itu dilakukan dengan tes narkoba atau Rapid Urine Napza (RUN) secara random di bandara diseluruh Indonesia.
Novie meminta kepada operator penerbangan untuk terus melakukan sosialisasi serta melakukan tes narkoba kepada para personelnya. Dia juga memastikan, Kemenhub tidak akan melindungi personel penerbangan yang terlibat dengan narkoba.
“Kami berkomitmen penuh dalam pemberantasan narkoba, demi terwujudnya penerbangan di Indonesia yang selamat, aman, dan nyaman,” kata Novie.
Sumber : iNews.id
