Tingkat Kedisiplinan Protokol Kesehatan Masyarakat Menurun

0
Pejalan kaki menggunakan masker sebagai penerapan protokol kesehatan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021). Pemerintah membatasi kegiatan masyarakat dengan merujuk pada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penularan virus corona (Covid-19) di seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Provinsi Bali. PSBB Jawa Bali ini berlaku 11 Januari sampai 25 Januari 2021. Keputusan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Pemerintah melihat data perkembangan penanganan Covid-19, seperti zona risiko penularan virus corona, rasio keterisian tempat tidur isolasi dan ICU. Selain itu, pemerintah juga melihat kasus aktif Covid-19 yang saat ini telah mencapai 14,2 persen. SP/Joanito De Saojoao.

pelita.online-Tingkat penularan Covid-19 di Indonesia sampai dengan saat ini belum menunjukkan angka penurunan. Bahkan, di banyak kota besar seperti Jakarta, jumlah terpapar Covid-19 terus meningkat.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, menilai, saat ini telah terjadi penurunan tingkat kedisiplinan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Atas kondisi ini, masyarakat diharapkan dapat terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan agar jumlah penderita Covid-19 bisa ditekan semaksimal mungkin.

“Beliau (Doni Munardo) mengucapkan, tingkat kedisiplinan untuk protokol kesehatan dari masyarakat di seluruh wilayah terjadi penurunan,” kata Kasubid Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Roy Pantouw, yang mewakili Doni Monardo dalam rangkaian kegiatan buka tahun bersama ke-16 Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) “Mempererat Ikatan NKRI di Tengah Pandemi”, Sabtu (23/1/2021) malam.

Menurutnya, situasi ini berbanding lurus dengan fatalitas yang terjadi pada tenaga kesehatan, dokter, perawat dan sebagainya. Semua harus dijadikan alarm agar masyarakat memahami betul pentingnya meningkatkan protokol kesehatan.

Dijelaskan Roy, media massa atau dalam hal ini wartawan mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberian informasi, penyuluhan protokol kesehatan secara tepat kepada masyarakat. Termasuk memberikan informasi yang benar terkait dengan pemberian vaksin.

“Di satgas penanganan Covid-19, kami sangat terbantu dengan kolaborasi dengan media. Sebanyak 63%% keberhasilan di dalam penyuluhan untuk penanganan Covid-19, protokol kesehatan, kami sangat dibantu keberhasilannya oleh media. Kolaborasi dengan media itu sangat penting dan sangat vital,” ucapnya.

Yang kedua adalah kolaborasi atau dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat, komunitas, juga sangat penting. Termasuk juga tokoh-tokoh agama Katolik yang sangat membantu memberikan informasi kepada jemaatnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY