TNI AL Datangi Wilayah Terisolir Banjir di Kalsel, Ada Warga Enggan Ngungsi

0

Pelita.online – Personel TNI AL mendatangi permukiman warga di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang terisolir akibat banjir yang meluas. Personel TNI AL mendatangi lokasi untuk mengevakuasi dan mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak banjir.

Salah satu kawasan yang terdampak banjir parah adalah Desa Penggalaman, Kabupaten Banjar. Kawasan ini terisolir akibat banjir yang membuat bantuan susah masuk karena terputusnya akses.

Personel TNI AL mendatangi lokasi menggunakan perahu karet. Tim SAR Pangkalan TNI AL Banjarmasin beranggotakan tim gabungan dari prajurit Lanal Banjarmasin, Satuan Komando Pasukan Katak Koarmada II, Dislambair (Penyelam TNI AL) Koarmada II, dan Marinir.

Tim SAR Lanal Banjarmasin harus menembus persawahan yang terendam air untuk bisa mencapai lokasi di daerah Handil 01 hingga Handil 06 untuk mendistribusikan bantuan.

TNI AL datangi permukiman terisolir banjir di Banjar, Kalsel (M Risanta/detikcom)TNI AL datangi permukiman terisolir banjir di Banjar, Kalsel (M Risanta/detikcom)

“Kita akui kondisi dan medan banyak sawah yang terendam banjir. Kalau tidak hati-hati mesin bisa kena gundukan tanah. Apalagi pada cuaca gelap dan hujan deras. Tim menggunakan kompas dan pengenalan tanda medan agar tidak tersesat,” jelas Letda Laut (S) Rahmad Hadi Mulyono, Anggota Tim SAR Lanal Banjarmasin, kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Bantuan logistik yang didistribusikan di antaranya bahan makanan, pakaian kering, dan pakaian bayi, selimut, dan obat-obatan. Diketahui, kawasan pemukiman antarwarga di Handil cukup jauh. Kondisi ini membuat Tim SAR Lanal Banjarmasin harus ekstra keras dalam mengevakuasi dan menyalurkan bantuan untuk warga.

“Untuk penanganan evakuasi saat ini kami stand by 24 jam dan siap membantu warga kembali jika dibutuhkan. Semoga musibah banjir ini segera surut, seluruh masyarakat selamat,” ujar Rahmad Hadi Mulyono.

Warga Penggalaman ada yang memilih bertahan di tengah genangan banjir karena sulitnya akses untuk mengungsi. Hampir sebagian besar perkampungan terdampak banjir.

Warga sendiri bertahan hidup dengan bahan makanan seadanya dan dan ikan hasil tangkapan dari sungai yang meluap. Warga enggan mengungsi dan memilih bertahan khawatir dengan kondisi rumah.

“Sementara bertahan dulu di kampung, kecuali kondisi tidak memungkinkan kami akan mengungsi,” ucap warga Penggalaman, Narto.

Diketahui, banjir terjadi di 10 kabupaten/kota di Kalsel. Banjir mengakibatkan 24.379 rumah terendam dan membuat 39.549 warga mengungsi.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY