Trump: Saya Mengecam Supremasi Kulit Putih

0

Pelita.online – Calon presiden petahana Amerika Serikat Donald Trump mengecam supremasi kulit putih. Ia menyatakan hal tersebut dalam town hall meeting, acara pengganti debat capres AS kedua, Kamis malam (15/10).

“Saya mengecam supremasi kulit putih. Saya mengecam supremasi kulit putih selama bertahun-tahun, tetapi Anda selalu memulai dengan pertanyaan,” tuturnya kepada moderator NBC saat ditanya terkait hal tersebut dilansir dari CNN, Jumat (16/10).

Dia malah balik menyerang moderator dengan mengatakan “Anda tidak bertanya kepada Joe Biden apakah dia mencela Antifa atau tidak.”
Sikap Trump sangat berbeda dari apa yang ia sampaikan dalam debat capres pertama yang dihelat bulan lalu.

Saat itu, ketika moderator debat Chris Wallace bertanya kepada Trump; “apakah Anda siap untuk mengutuk supremasi kulit putih dan meminta mereka mundur selama demonstrasi yang sedang berlangsung di seluruh negeri.”

Trump mengaku bersedia meminta mereka mundur namun menegaskan bahwa kekerasan pada protes bukanlah masalah yang disebabkan oleh kaum konservatif.

“Tentu, saya bersedia (memberi tahu mereka untuk mundur), tetapi saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri, bukan dari sayap kanan. Saya bersedia melakukan apa saja. Saya ingin melihat perdamaian,” kata Trump.

Trump balik bertanya kepada Wallace; “Siapa yang Anda ingin saya kutuk?”

“Proud Boys mundur dan bersiaplah. Tapi aku akan memberitahumu apa. Aku akan memberitahumu apa. Seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan kiri karena ini bukan masalah sayap kanan.”

Anggota Proud Boys, kelompok sayap kanan, terlihat mengenakan seragam kaus polo hitam dan kuning di beberapa kampanye Trump.

CNN telah melaporkan tentang bagaimana supremasi kulit putih telah menyamar sebagai kelompok Antifa melalui sebuah akun media sosial, menyerukan kekerasan.

Sebelum diketahui akun tersebut dijalankan oleh supremasi kulit, Donald Trump Jr., putra Presiden, mengarahkan 2,8 juta pengikut Instagram-nya ke akun tersebut sebagai contoh betapa berbahayanya Antifa.

Debat Capres kedua antara Biden dan Trump seharusnya berlangsung hari ini, namun komisi debat membatalkan karena Trump tidak bersedia dengan konsep virtual.

Akhirnya Biden dan Trump membuat acara pengganti. Biden tampil di acara yang serupa di saluran TV ABC.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY