Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Siapkan Program Asesmen

0

Pelita.online – Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyiapkan program Siap Belajar dalam kanal siapbelajar.jakarta.go.id dalam uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) mulai 7 April 2021. Program tersebut digunakan untuk melakukan asesmen mandiri bagi seluruh satuan pendidikan di DKI Jakarta.

Siap Belajar merupakan asesmen yang mengukur dua aspek penting dalam pembelajaran tatap muka. Dua aspek itu adalah kesiapan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan dan kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran campuran.

“Baik di rumah maupun tatap muka terbatas. Asesmen bertujuan untuk mengukur kesiapan satuan-satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli 2021,” ucap Nahdiana dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Setiap butir penilaian yang ada pada Siap Belajar memiliki kriteria yang disesuaikan dengan standar kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pedoman dari UNESCO dan OECD. Nahdiana menyebut proses itu telah diterapkan sejak lama.

“Kami juga selalu berkoordinasi dengan banyak pihak mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinas Kesehatan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ikatan Psikolog Klinis para pakar pendidikan, dan orang tua untuk memastikan standar asesmen yang kami lakukan akurat bahkan di atas standar nasional,” tutur dia.

Hasil asesmen tersebut nantinya menjadi dasar bagi Dinas Pendidikan untuk menentukan satuan pendidikan sebagai kandidat uji coba sekolah tatap muka secara terbatas. Uji coba itu bertujuan untuk menemukan pola pelaksanaan pembelajaran campuran dan mengukur kesiapan satuan pendidikan.

Setelah ditentukan, satuan pendidikan sebagai kandidat uji coba, termasuk seluruh tenaga kependidikan, siswa, dan orang tua mengikuti pelatihan PTK Merdeka Belajar dan Intervensi Siap Belajar.

Uji coba pembelajaran tatap muka itu dilakukan di 85 sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah mengatakan dari 100 sekolah hanya 85 yang lolo seleksi. “Ada 14 sekolah yang tidak memenuhi syarat dan satu sekolah mengundurkan diri,” kata Taga saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY