UKM Di Polewali Mandar Bisa Miliki IUMK

0

Polewali Mandar, Pelitaonline.id – Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) HM Natsir Rahmat mengatakan pelaku UMKM di daerahnya bisa memiliki kartu IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) dengan meminta kepada camat setempat, namun terlebih dahulu membawa surat pengantar dari lurah setempat.

“Kartu ini akan diterbitkan oleh BRI seperti kartu ATM yang dapat digunakan untuk KUR (Kredit Usaha Rakyat),” kata Natsir saat seminar dengan tema “Prospek dan Strategi Pengembangan UMKM dalam era perdagangan bebas menyonsong MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” di Polman, Jumat.

Dalam kegiatan ini melibatkan 50 pelaku UKM di Polewali Mandar terutama yang telah menjadi binaan dinas KUMKM setempat itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Suaib Jamaluddin yang menjadi pembicara mengatakan pemerintah sangat serius ingin mendukung agar pelaku UMKM di Kabupaten Polman mendapatkan permodalan usaha.

Untuk itu, pihaknya menggandeng Bank Sulselbar bekerja sama dalam penyaluran kredit UKM dengan syarat yang mudah.

Senada dengan itu, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Polman, Tasdi, mengatakan salah satu program pembinaan UKM dari Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Polman adalah kegiatan sosialisasi kebijakan Usaha Mikro dan Kecil Menengah.

“Izin Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri diterbitkan agar Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) mendapatkan kepastian hukum dan berhak atas pemberdayaan dari pemerintah untuk pengembangan usahanya,” katanya.

Sesuai dengan Perpres Nomor 98 Tahun 2014, pengaturan IUMK bertujuan agar PUMK bisa mendapat kepastian dan perlindungan dalam berusaha di lokasi usahanya, dan bisa mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usahanya.

Selain itu, bisa mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan, dan bisa mendapat kemudahan dalam mengakses pemberdayaan dari pemerintah dan lembaga lainnya.

“Untuk informasi lebih lanjut para pelaku UMKM dapat ke dinas KUMKM Polman,” ungkap Tasdi.

Pada kesempatan kali ini, Dinas KUMKM Kabupaten Polman mengundang narasumber Dr.A.M. Nur Bau Massepe, SE.MM selaku founder UMKM MIC sebagai pembicara UMKM MIC (marketing & Innovation centre).

Nur Bau Massepe yang merupakan dosen dari Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Hasanuddin membahas tentang strategi pelaku UKM dalam menghadapi pasar MEA.

Dia mengatakan pelaku UKM harus berorentasi pada “market oriented”, bukan “product oriented” lagi.

“Artinya market oriented adalah pelaku UKM sudah harus tahu siapa pelanggan potensial yang akan disasar, serta kebutuhan dan keinginan apa yang dipenuhi mereka baru menciptakan produknya. Bukan menciptakan produk dulu, baru mencari siapa yang kira-kira akan membeli produk tersebut,” katanya.

Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Andi Mulyadi dalam sesi pertama mengatakan pihaknya sangat terbuka bagi pelaku UMKM yang ingin membutukan modal dengan produk PUR (Pundi Usaha rakyat) dengan platform RP20 juta tanpa anggunan.

Zahra salah satu pelaku UKM yang bergerak di bidang makanan kemasan sangat merasa senang dengan adanya Kartu IUMK karena berarti akan memudahkan pelaku UKM untuk mengakses kredit perbankan.(an/san)

LEAVE A REPLY