Pelita.online – Wabah virus corona (Covid-19) memaksa sejumlah pondok pesantren memulangkan para santrinya. Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang misalnya, memulangkan 12.000 santri ke daerahnya masing-masing.
Gelombang pemulangan ini terdapat 90-an kloter. Dimulai sejak Jumat (27/3/2020) kemarin, hingga Minggu (29/3/2020) besok. Ratusan bus disiapkan pihak pesantren untuk mengangkut para santri ke tempat asal. Fasilitas ini sengaja disiapkan agar para santri tidak pulang menggunakan angkutan umum, sehingga berpotensi tertular virus corona.
“Kami terpaksa swadaya untuk menyiapkan bus ini. Tujuannya agar santri tidak naik angkutan umum,” kata Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, KH Hasib Wahab, Sabtu (28/3/2020).
Untuk memastikan santri dalam kondisi sehat sebelum pulang, pihak pesantren terlebih dulu melakukan pemeriksaan. Bahkan, sebelum naik bus, para santri juga disemprot disinfektan terlebih dahulu. Ini untuk memastikan kondisi santri steril saat pulang.
Hasib menjelaskan, pihaknya terpaksa memulangkan para santri karena aktifitas belajar diliburkan selama penanganan virus corona. “Pemulangan ini juga dilakukan agar para santri lebih terjaga kesehatannya,” katanya.
Pihak Ponpes Tambak Beras mengakui bahwa keputusan pemulangan para santri sangatlah berat. Sebab, para santri ‘dipaksa’ berhenti belajar. Bahkan pengajian Ramadan yang mestinya sudah ditata jadwalnya juga ditiadakan.
“3 hari ini adalah hari yg berat karena harus mengumumkan untuk memulangkan para santri agar lebih terjaga kesehatannya oleh orangtuanya sendiri di tengah mewabahnya virus covid-19. Berat, karena kegiatan pembelajaran dan pengajian harus diliburkan,” tulis salah seorang pengasuh pesantren akun Facebook Wafiyul Ahdi.
Sebelumnya, keputusan sama juga dilakukan Pondok Pesantren Tebuireng. Pada Jumat (27/3/2020), pihak pesantren menyiapkan 15 armada bus untuk mengangkut para santri pulang ke kampung halaman masing-masing.
Sumber : iNews.id
