Wamentan Pastikan Kesiapan Produksi Pupuk Subsidi

0

Pelita.online – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, memastikan ketersediaan pupuk bagi masyarakat petani untuk musim tanam kedua April-Mei 2021 cukup aman.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi, kami di sini memastikan kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi, sehingga target pemerintah untuk swamsembada pangan bisa terlaksana,” kata Harvick, saat mengunjungi pabrik pupuk Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (1/4/2021).

Wamentan juga mengapresiasi program Agro Solution, yaitu upaya Pupuk Indonesia untuk mengakomodasi petani agar tidak bergantung pada pupuk subsidi, serta untuk menarik minat generasi milenial, karena program ini menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan.

“Kita harus menjaga dan membuat profesi petani ini menarik. Jadi dengan adanya program Agro Solution, mudah-mudahan bisa menjawab tantangan ini,” kata Harvick.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Achmad Bakir Pasaman, menyatakan stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 2,1 juta ton. Jumlah ini mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan.

“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan yang ada, baik itu Permendag maupun Permentan. Stok tersebut lebih dari tiga kali lipat dari stok minimum pemerintah, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di musim tanam ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bakir menambahkan, untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, yaitu memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit distribution center, 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.

“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem distribution planning and control system yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time. Sehingga, potensi kelangkaan atau kekurangan stok dapat dicegah sejak dini,” tambahnya.

Menurut Bakir, berdasarkan hasil uji coba program Agro Solution di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, dan sebagainya, petani berhasil meningkatkan produktivitas tanamannya. “Panen gabah kering naik 55%, jagung kering naik 45%. Adapun keuntungan petani padi naik hingga 91% dan jagung kering naik hingga 60%,” ujarnya.

Melalui program tersebut ini, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia memberikan kawalan lengkap off farm dan on farm. Pada kegiatan off farm, Pupuk Indonesia memberikan akses permodalan kepada petani, bimbingan teknis, akses terhadap asuransi dan memberikan jaminan off taker hasil panen.

Sedangkan untuk on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk agro input berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan lain sebagainya disamping juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis.

“Pekan lalu, Pak Wamentan sudah melihat sendiri pelaksanaan programnya di wilayah Karawang, dan Pak Wamentan berharap program ini dapat dilaksanakan secara nasional,” tandasnya.

Bakir menambahkan, program Agrosolution ini telah dilaksanakan pada 10.861 hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan target di tahun 2021 mencapai 50.000 hektare. Hasil program ini mampu meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5 ton hingga 6 ton menjadi 8 hingga 10 ton per hektare.

“Harapannya bila produktivitas meningkat, maka pendapatan petani juga meningkat. Sehingga, mereka mampu membeli pupuk non-subsidi dan tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi,” kata Bakir Pasaman.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY