WHO Sebut Varian IHU Bukan Ancaman

0

Pelita.Online – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian IHU bukan ancaman dan sudah dalam pantauan. Seperti dilaporkan CBS News, Rabu (5/1/2022), hal itu disampaikan Abdi Mahamud, manajer insiden WHO untuk Covid-19.

Pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, Selasa (4/1), Mahamud mengatakan IHU telah ada di radar pantauan WHO dan menekankan bahwa varian itu tidak terbukti menjadi ancaman dan tidak akan menyebar luas.

“WHO memantau beberapa varian dan menilai faktor risikonya. IHU belum diberi label sebagai ‘varian yang sedang diselidiki’ oleh WHO sampai sekarang karena kasusnya terbatas di Prancis,” katanya.

Varian, yang memiliki 46 mutasi dan 36 penghapusan yang membuatnya berbeda secara genetik dari virus corona asli yang ditemukan di Tiongkok. Varian ini pertama kali diidentifikasi di wilayah Marseille pada November pada seseorang yang baru saja kembali dari Kamerun di Afrika tengah. Sebelas orang lagi, semuanya terkait dengan pelancong itu, terinfeksi dengan apa yang dicatat IHU sebagai varian baru, seperti cuitan Twitter pada 9 Desember.

Awal Desember adalah minggu yang sama ketika kasus pertama varian Omicron diidentifikasi secara resmi di Prancis. Omicron sekarang menyumbang setengah dari semua infeksi virus corona baru di Prancis. Omicron memicu lonjakan yang membuat negara itu melaporkan rekor 335.000 kasus harian baru pada Rabu. Varian “IHU”, di sisi lain, belum terdeteksi pada siapa pun sejak 12 orang pertama terinfeksi.

Menut CBS, tidak biasa bahwa varian yang sementara diidentifikasi di Prancis lebih dari sebulan yang lalu, harus menjadi berita utama minggu ini. Pada saat yang sama, IHU gagal menyebar di luar sekelompok kecil kasus awal.

Mungkin karena para peneliti yang menyelidikinya memutuskan minggu lalu untuk menjulukinya “IHU” setelah rumah sakit universitas tempatnya diidentifikasi, Méditerranée Infection in Marseille, bagian dari France’s Instituts hospitalo-universitaires (IHU, or University Hospital Institutes), di Marseille, Prancis tenggara, yang dipimpin oleh ilmuwan kontroversial Didier Raoult.

Pengguna media sosial mengecam potensi homonim dengan I Hate You (Aku Membencimu) dan varian yang terdaftar sebagai B.1.640.2 tiba-tiba menjadi berita utama. Saat dunia terpaku pada jenis virus baru, laporan tersebut telah menjadi tren daring minggu ini.

Para peneliti yang menjuluki varian “IHU” telah menerbitkan makalah penelitian pada 29 Desember. Para peneliti mengatakan varian itu adalah contoh lain dari ketidakpastian munculnya varian SARS-CoV-2, dan pengenalannya di wilayah geografis tertentu dari luar negeri.

Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi, atau klinis dari varian IHU ini.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY