2021, Ekonomi Jepang Tumbuh 1,7%

0
People wearing face masks walk at Shibuya district in Tokyo on January 19, 2022, as Japan's government approved new coronavirus restrictions on a large part of the country, including the capital to battle record infections fuelled by the Omicron variant. (Photo by Behrouz MEHRI / AFP)

Pelita.Online – Ekonomi Jepang rebound pada akhir 2021, didorong penurunan jumlah kasus virus dan pelonggaran pembatasan. Kondisi ini memacu permintaan sebelum gelombang Omicron melanda negara itu, menurut data yang dirilis Selasa (15/2/2022).

Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu tumbuh 1,3% dalam periode tiga bulan hingga Desember 2021. Angka ini naik dari revisi kontraksi 0,7% dalam periode tiga bulan sebelumnya, karena kasus virus melonjak.

Angka kuartal ke kuartal (QoQ) yang dirilis kantor kabinet Jepang turun tipis dari ekspektasi pasar sebesar 1,5%. Hasil ini juga didorong oleh pemulihan tajam dalam pengeluaran, setelah pencabutan pembatasan virus darurat pada Oktober 2021.

Data juga menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh 1,7% secara riil pada 2021, menjadi ekspansi tahunan pertama dalam tiga tahun.

Sebelumnya lonjakan kasus virus terjadi pada musim panas 2021, ketika Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade tanpa penonton. Pemerintah mencabut pembatasan pada Oktober 2021, mendorong konsumsi swasta tumbuh 2,7% secara QoQ.

Namun pertumbuhan itu tidak mungkin bertahan, karena gelombang kasus Omicron memicu pembatasan baru pada Januari 2022. Aturan baru telah menargetkan bisnis malam dan jauh lebih ketat daripada penguncian total, yang diberlakukan hingga awal Maret 2022.

“(Jepang menghadapi) kerusakan lebih dari yang diperkirakan dari varian Omicron. Pengendalian diri oleh konsumen lebih besar dari yang diharapkan dan kecepatan vaksinasi booster sangat lambat,” kata Kepala Ekonom UBS Securities untuk Jepang Masamichi Adachi, Selasa.

Sementara kerusakan dari Omicron tampaknya tidak sebesar yang dikhawatirkan pada ekonomi global, Jepang mungkin menjadi pengecualian. “Namun, kami mengharapkan ekonomi Jepang akan melanjutkan pemulihan yang solid tahun ini setelah stagnasi yang mengecewakan pada 2021,” katanya.

Lanjutkan Pemulihannya
Tom Learmouth, ekonom Jepang di Capital Economics, juga mengatakan hambatan yang diciptakan varian Omicron kemungkinan hanya akan menggagalkan pertumbuhan untuk sementara.

“Sementara Omicron akan menyebabkan ekonomi Jepang tidak membawa banyak kemajuan pada kuartal ini setelah rebound di kuartal IV 2021, output akan melanjutkan pemulihannya dan kembali ke tren sebelum (pandemi) virus pada akhir tahun,” katanya dalam sebuah catatan.

sumber : Beritasatu.com

LEAVE A REPLY