52 Hiu Terdampar di Pantai Madura, Ini Hasil Investigasi KKP

0

Pelita.online – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya telah menginvestigasi terkait terdamparnya 52 Ekor paus pilot sirip pendek di Pantai Modung Bangkalan, Jawa Timur. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) KKP TB Haeru Rahayu mengatakan, dari hasil identifikasi, Paus Pilot yang mati sebanyak 51 ekor dan satu ekor berhasil dilepasliarkan kembali ke tengah laut pada tanggal 19 Februari 2021.

Kemudian kata dia ukuran Paus Pilot memiliki panjang 2-3,5 meter dan yang terbesar mempunyai ukuran 5 meter, dengan berat rata-rata 300 kg-3 ton. Lalu bangkai paus yang dikubur di enam lokasi area pantai di Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan dua alat berat eskavator.

“Tim FKH Universitas Airlangga melakukan tindakan nekropsi dengan dilakukan pengukuran ketebalan lemak dan mengambil tiga sampel untuk proses histopatologi dan pemeriksaan mikrobiologi dengan rincian dua sampel dari paus jantan dan satu sampel dari paus betina,” ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/4/2021).

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Bilqisthi Ari Putra mengatakan, terdapat empat poin utama untuk mengungkap kasus tersebut. Pertama koloni Paus Pilot Sirip Pendek yang terdampar sedang melakukan migrasi dan berburu makanan.

Lalu koloni Paus Pilot Sirip Pendek dipimpin oleh betina produktif dengan kondisi lapar, lemah dan mengalami gangguan pernapasan (emfisema). “Sedangkan pejantan kelaparan dan mengalami gangguan pernafasan (pneumonia granulomatosa) serta gangguan jantung (infark miokardiark),” katanya.

Dia juga menjelaskan penyebab terdampar adalah disorientasi akibat kelainan otot reflektor melon pada betina utama ditunjang dengan kelaparan, serta kondisi pernafasan dan pencernaan yang kurang baik. Disorientasi terjadi ketika terjadi dinamika oseanografi seperti MJO (Madden-Julian Oscillation).

“Penyebab kematian pada betina utama maupun pejantan adalah terjadinya kegagalan pernafasan, sedangkan pada anggota koloni yang lain kematian disebabkan dehidrasi dan kelemahan,” ucapnya.

Selain penyebab terdamparnya paus pilot yang telah dijelaskan pada hasil nekropsi di atas, ada kemungkinan kelompok paus pilot mengikuti betina pemimpinnya yang terdampar. “Dan apabila betina pemimpin tidak segera dikembalikan ke laut bisa menyebabkan paus pilot lainnya terdampar,” tuturnya.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY