A to Z Penyakit Jantung, Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia

0

Pelita.Online – – Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun, menurut catatan Yayasan Jantung Indonesia.
Di Indonesia, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung atau kardiovaskular.

Wajar jika penyakit jantung disebut mematikan dan berbahaya. Pasalnya, jantung merupakan organ vital yang memiliki peran agar hampir semua organ tubuh bisa bekerja dengan baik.

Bayangkan, saat jantung berhenti tiba-tiba, otomatis organ tubuh yang berhubungan dengan jantung juga akan berhenti bekerja karena tak ada asupan darah ke organ-organ tersebut.

Penyakit jantung juga bermacam-macam dan tak hanya menyerang mereka yang berusia di atas 35 tahun. Tak sedikit, mereka yang masih berusia di bawah 35 tahun juga dapat mengalami penyakit jantung, meski secara fisik mereka tampak sehat dan bugar.

Apa itu penyakit jantung?
Selama ini banyak orang yang mengatakan penyakit jantung adalah mereka yang terkena serangan jantung. Padahal, ada berbagai macam penyakit jantung yang bisa dialami manusia.

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, Vito Damay mengatakan penyakit jantung tidak hanya satu. Penyakit jantung juga bukan hanya masalah pembuluh darah dan serangan jantung.

“Masalah irama jantung, serangan jantung, dan memang penyakit jantung koroner itu yang utama karena dia penyebab kematian tertinggi,” kata Vito dalam Konferensi Pers Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Menyambut Hari Jantung Sedunia 2021 yang digelar secara daring, Senin (27/9).

Penyakit jantung bawaan juga tergolong dalam penyakit di organ inti manusia. Biasanya penyakit ini dialami seseorang sejak lahir.

Yang berisiko terkena penyakit jantung
Semua orang memiliki risiko mengalami penyakit jantung. Terutama mereka yang tak pernah menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik.

Mereka yang berusia muda bahkan juga memiliki risiko terkena penyakit jantung karena kelalaian menjaga kesehatan atau bahkan lalai melakukan pemeriksaan saat mengalami beberapa keluhan.

Menurut Vito, kebanyakan orang berpikir untuk melakukan pemeriksaan kesehatan setelah mengalami kerusakan yang fatal, misal setelah mengalami serangan jantung dan hampir meninggal dunia.

Padahal, penyakit jantung koroner tidak datang secara tiba-tiba. Vito mengatakan bahwa ini biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda tetapi selalu diabaikan oleh penderita.

“Sering kali di Indonesia ini kurang aware akan pemeriksaan penyakit jantung, kayak mobil kalau sudah mogok baru dibawa ke bengkel. Kadang-kadang sudah ada kerusakan dari awal, bensinnya tinggal sedikit, kampas remnya sudah mau habis,” ujar Vito.

“Pas tiba-tiba mogok baru bilang ‘lah kok bisa?’. Dan ini sama, kayak, ‘kok tiba-tiba punya penyakit jantung, padahal sebelumnya enggak ada apa-apa.’ Bukan enggak ada apa-apa ya, tapi tidak disadari karena kurangnya awareness,” lanjutnya.

Penyebab penyakit jantung
Banyak orang beranggapan dengan berolahraga risiko terkena penyakit jantung bisa hilang. Namun anggapan ini tidak 100 persen benar.
Penyakit jantung adalah jenis penyakit multi faktor, artinya seseorang bisa terkena serangan jantung karena banyak hal.

“Tidak berolahraga ya, berisiko. Namun bukan berarti hanya dengan olahraga Anda aman dari penyakit jantung,” kata Vito
Penyakit jantung memiliki banyak penyebab mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi dan obesitas, hingga polusi udara.

Oleh karena itu, penting untuk siapa pun mengambil peran dalam mencegah tingginya angka jumlah penyintas dan kematian akibat penyakit jantung.

Berikut sejumlah penyebab penyakit jantung.

– Makanan
Makanan menyumbang sekitar 30 persen penyebab kelainan kolesterol. Tinggi kolesterol juga menjadi cikal bakal munculnya penyakit jantung.

Jaga asupan makanan agar tak berlebihan saat mengonsumsi sesuatu. Terutama makanan tinggi kadar gula, tinggi lemak dan tinggi sodium.

– Tidak cukup tidur
Kebanyakan orang menganggap sepele waktu tidur di malam hari. Padahal tidur cukup bisa menjaga kesehatan tubuh agar organ bisa beristirahat dan tidak terlalu keras bekerja.

“Saat malam hari, ritme jantung mulai mengdur. Bayangkan kalau Anda tetap terjaga, dia harus tetap kerja ekstra di saat harusnya beristirahat,” katanya.

– Kurang gerak
Olahraga meski hanya 30 menit sekali. Ini penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan mengeluarkan berbagai racun di tubuh melalui keringat.

Olahraga juga memacu jantung tetap bergerak dengan sehat.

Mengapa mereka yang gemar berolahraga tetap berisiko mengalami penyakit jantung?
Penyakit jantung umumnya terjadi pada mereka yang berusia 35 tahun ke atas karena jantung koroner, sementara mereka yang berusia di bawah 35 tahun mengalami penyakit jantung karena keturunan.

Namun, banyak orang di usia bugar antara 30-40 tahun tiba-tiba mengalami serangan jantung saat sedang berolahraga, tak sedikit dari mereka yang langsung meninggal dunia. Kebanyakan orang akan kaget sebab sebelumnya tak memiliki penyakit jantung.

Padahal, kata Vito, orang tersebut memang sudah memiliki penyakit jantung. Namun belum diketahui lantaran tak melakukan pemeriksaan sejak dini.

Inilah yang menyebabkan banyak orang yang suka berolahraga atau sedang berolahraga tiba-tiba mengalami setangan jantung.

“Padahal kalau diperiksa dan tahu ada sakit itu lebih baik karena dari awal bisa cegah dan menghindari kondisi lebih lanjut,” katanya.

Sebab jika tidak tahu kondisi tubuh, orang akan melakukan apapun tanpa pertimbangan. Berolahraga tanpa tahu kalau beberapa jenis olahraga berbahaya untuk orang yang kondisi jantungnya tidak sehat.

Tak hanya itu, karena merasa sudah berolaharga, orang lupa ada hal lain yang mesti dia hindari atau kurangi demi kesehatan jantung. Di antaranya seperti makanan tidak sehat, merokok, stres dan hal lain yang berbahaya untuk kesehatan jantung Anda.

“Jadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik,” ujar Vito.

Cara mencegah penyakit jantung
Menjaga kesehatan jantung dari awal adalah kunci. Vito menyebut jantung telah bekerja untuk tubuh manusia sejak di dalam kandungan.

Maka tugas setiap individu untuk menjaga kesehatan jantungnya masing-masing. Menjaga jantung tentu dengan memulai hidup sehat.

Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan oleh masyarakat, baik pada orang yang memiliki keluhan ataupun yang merasa sehat.

“Juga jangan lupa untuk melakukan tes kesehatan setiap enam bulan untuk melihat apa yang terjadi dengan tubuh Anda, dengan jantung Anda,” kata dia.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY