Anak Tetap Berprestasi Saat Belajar Dari Rumah Lewat Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional

0
Konferensi pers virtual bertajuk ' Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional', Senin (5/7/2021).

Pelita.Online – Di masa pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memang kembali memberlakukan kebijakan siswa ‘belajar dari rumah’.

Terlebih di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua dan tenaga pengajar untuk membuat anak tetap berprestasi, meskipun anak harus belajar dari rumah.

Melihat pentingnya pendidikan dalam mendorong anak untuk terus berprestasi dan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pun menggandeng PesonaEdu untuk menyelenggarakan ‘Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional’.

EVP CSR BCA, Inge Setiawati mengatakan bahwa di tengah kondisi pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun terakhir ini, perlu adanya dorongan semangat serta terobosan bagi para siswa di Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui kompetisi yang dapat memacu semangat belajar siswa dan siswi.

BCA akan terus berkomitmen untuk dapat berkontribusi memberikan dampak positif dan mendukung sistem pendidikan di Indonesia melalui Bakti BCA,” ujar Inge, dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional’ , Senin (5/7/2021).

Ia pun berharap, melalui penyelenggaraan kompetisi ini para siswa tetap bersemangat dalam menjalani pendidikan, meskipun masih dibatasi penerapan sistem belajar dari rumah.

“Kami yakin siswa dan siswi Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai generasi penerus bangsa,” papar Inge.

Sementara itu, Direktur PesonaEdu, Ira Anindita mengatakan bahwa melalui adanya Kompetisi Literasi Numerasi Tingkat Nasional 2021 ini, diharapkan siswa dapat tetap berprestasi di masa pandemi.

“Ini sekaligus sebagai latihan awal dalam menghadapi Asesmen Nasional (AN) yang akan diselenggarakan bulan September dan Oktober 2021 mendatang. Hasil nilai dari kompetisi literasi numerasi ini sekaligus dapat digunakan pihak sekolah untuk melihat pemetaan kemampuan peserta didik sekolah khususnya di bidang literasi dan numerasi,” kata Ira.

Ia menyadari bahwa mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun juga seluruh komponen bangsa.

Pada kesempatan yang sama, Direktur SMP Ditjen Paud Dikdasmen, Mulyatsyah mengatakan kompetisi merupakan cara mengajarkan anak-anak berjuang untuk menjadi lebih baik.

Terkait acara tersebut, kata dia, difokuskan kepada siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Kompetisi ini adalah bagian dari bagaimana kita memberikan motivasi bagi anak-anak kita di seluruh Indonesia khususnya pada tingkat SD dan SMP. Oleh sebab itu melalui kegiatan ini, kita bersama-sama menghadapi kendala pandemi bahwa belajar harus tetap kita laksanakan,” kata Mulyatsyah.

Perlu diketahui, kegiatan akbar Kompetisi Online Nasional Literasi Numerasi tingkat SD dan SMP dengan Soal AKM Tingkat Nasional ini digelar dalam rangka PesonaEdu Challenge and Partnership (PECP) 2021 yang dihelat oleh PesonaEdu dan Bakti BCA serta mendapatkan dukungan dari Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.

Kompetisi ini sepenuhnya diselenggarakan dalam bentuk daring (online) berbasis Computer Based Test (CBT) dan menggunakan platform PesonaEdu A-Class.

Soal yang diuji dalam kompetisi ini adalah penguasaan literasi dan numerasi, yang tidak terbatas pada mata pelajaran tertentu.

Jenis soal tersebut mengacu pada standar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang bersifat High Order Thinking Skill (HOTS) dengan tipe soal bervariasi.

Mulai dari plihan ganda kompleks, pilihan ganda, menjodohkan jawaban, respons video dan audio, isian bebas, hingga praktikum virtual.

Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan ajang untuk membuat anak-anak Indonesia bisa mengenali dan menguji diri agar dapat memantapkan kemampuan literasi dan numerasi dasar mereka serta membangun daya kreativitas dan imajinasinya.

“Sehingga diharapkan dengan kompetisi ini, anak-anak Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk terus menumbuhkembangkan semangat belajarnya agar bisa menjadi bekal hidup nantinya,” kata Asep.

Perlu diketahui, pada tahun ini, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan mengadakan Assessment Nasional yang menggunakan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survey karakter serta survey lingkungan belajar untuk menilai mutu satuan pendidikan yang dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar yaitu literasi, numerasi dan karakter.

Instrumen AKM ini menjadi sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan yang akan mengukur 2 macam literasi yakni literasi membaca dan literasi numerasi.

Kebijakan ini tentunya menjadi salah satu upaya meningkatkan kemampuan HOTS pada siswa Indonesia, sehingga mereka dapat bersaing dengan anak-anak di negara lain yang sudah terlebih dahulu menerapkan sistem pembelajaran berbasis HOTS.

Upaya tersebut dipilih pemerintah, dengan mempertimbangkan hasil survey Programme for Interantional Student Assessment (PISA) 2018 yang diterbitkan pada Maret 2019 lalu.

Hasil survey tersebut memperlihatkan kemampuan membaca, sains, dan matematika.

Menurut data OECD, Indonesia selalu berada di urutan 10 terbawah, dengan skor berada di urutan ke-74 dari 79 negara selama periode 2009 hingga 2015.

Sumber : tribunnews.com

LEAVE A REPLY