Apa Itu AIDS? Kenali Gejala dan Penyebab Infeksi HIV

0

Pelita.Online – AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Singkatnya, AIDS adalah tahap akhir dari infeksi (Human Immunodeficiency Virus) HIV. Sedangkan HIV adalah virus yang dapat melemahkan kondisi tubuh manusia.

Seseorang terkena virus HIV diakibatkan seringnya berganti pasangan. Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang bergantian.

Selain itu, virus ini juga dapat menular akibat penggunaan jarum secara bergantian. Penggunaan jarum suntik yang sama mengakibatkan adanya penularan dari darah yang mengidap HIV.

AIDS adalah kondisi paling parah yang diakibatkan oleh HIV. Penyakit ini berkaitan dengan kekebalan tubuh pada manusia. Oleh karena itu, seseorang dengan kondisi AIDS memiliki kerusakan yang parah terhadap kekebalan tubuhnya.

Meskipun dua penyakit yaitu AIDS dan HIV berkaitan, hal ini tidak menyebabkan seorang penderita HIV pasti akan mengalami AIDS. Dengan perawatan dan penanganan yang maksimal mungkin saja seorang penderita HIV tidak menderita AIDS.

Tetapi, jika tidak diobati, hampir semua penderita HIV berpotensi berkembang menjadi AIDS. Umumnya, penderita HIV tanpa diobati akan terkena AIDS dalam kurun waktu sekitar 10 tahun.

Ketika penderita HIV terlambat atau tidak mengatasi adanya penyakit tersebut dalam dirinya, maka virus HIV akan semakin berkembang. AIDS merupakan tahap ketiga dari perkembangan yang terjadi.

Pada tahapan ketiga ini, sistem kekebalan tubuh sudah sepenuhnya rusak dan penderita akan jauh lebih rentan terkena berbagai jenis infeksi.

Berikut merupakan tiga tahapan yang terjadi pada penderita HIV:

  1. Infeksi HIV Akut

Ini merupakan tahap pertama seorang mengidap HIV. Dari waktu ke waktu, virus ini akan terus berkembang lebih buruk. HIV secara bertahap menghancurkan sistem kekebalan tubuh.

Umumnya, fase ini terjadi setelah 2 sampai 4 minggu setelah seseorang terinfeksi HIV. Selama fase ini, beberapa hal yang mungkin dialami pengidap HIV adalah flu, demam, sakit kepala, dan ruam.

Pada tahap ini, resiko penularan yang sangat tinggi karena pada fasi ini penderita HIV memiliki tingkat HIV dalam darah yang sangat tinggi.

  1. Infeksi HIV Kronis

Ini merupakan tahap kedua yang dialami penderita HIV. Tahap ini disebut sebagai infeksi HIV tanpa gejala atau latensi klinis.

Pada tahap ini, virus HIV dalam tubuh terus berkembang biak dan memperbukur kekebalan tubuh. Tetapi, perkembangan yang terjadi sangat rendah.

Berbeda dengan tahap sebelumnya, justru pada tahap ini, penderita mungkin tidak mengalami gejala apapun.

Penderita HIV pada tahap ini juga, umumnya tidak menularkan virus HIV kepada pasangan akibat hubungan seksual.

Tanpa perawatan, rata-rata penderita HIV pada fase ini mengalami perkembangan buruk menuju AIDS sekitar 10 tahun.

2. AIDS

Tahap ketiga penderita HIV adalah AIDS. Seorang pengidap HIV dianggap telah mengidap AIDS apabila jumlah sel CD4 mereka mengalami penurunan hingga 200 sel per milimeter kubik darah. Sedangkan pada umumnya atau pada kondisi orang sehat, jumlah CD4 adalah sekitar 500 dan 1.600 milimeter kubik darah.

Tahap ini merupakan tahap paling tinggi terjadinya penularan virus HIV. Umumnya, penderita AIDS tanpa pengobatan atau perawatan mampu bertahan hidup sekitar 3 tahun.

Orang dengan kondisi AIDS bisa terinfeksi virus yang jarang terjadi pada orang dengan kekebalan tubuh sehat. Infeksi ini disebut dengan infeksi oportunistik. Infeksi ini terjadi akibat bakteri, virus, jamur, atau protozoa yang tentunya dapat mempengaruhi bagian tubuh manapun.

Orang dengan kondisi AIDS juga berpotensi tinggi terkena penyakit kanker tertentu, terutama limfoma dan kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi.

Infeksi yang umum terjadi kepada para penderita AIDS adalah infeksi paru-paru. Biasanya ciri-ciri yang terlihat akibat infeksi ini adalah batuk, demam, dan sesak nafas.

Infeksi usus juga tak jarang dialami para penderita AIDS. Infeksi ini menyebabkan diare, sakit perut, muntah, atau masalah menelan.

Untuk memahami AIDS lebih dalam, berikut merupakan ciri-ciri yang dimiliki para penderita AIDS:

  1. Berat badan menurun drastis
  2. Sering mengalami suhu badan tinggi atau demam
  3. Merasa mudah lelah
  4. Diare yang cukup parah
  5. Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening

Sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit HIV. Namun, terdapat obat yang mampu memperlambat perkembangan virus HIV menuju AIDS.(Paradilla Karisma Putri)

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY