Aqua dan Sekolah.mu Hadirkan Edukasi Digital “Sampahku, Tanggung Jawabku” bagi Siswa SD

0

Pelita.online – Aqua bekerja sama dengan wadah edukasi digital, Sekolah.mu, meluncurkan program belajar “Sampahku, Tanggung Jawabku” (Samtaku) dalam format digital, Jumat (7/5/2021). Program ini dirancang untuk memudahkan tenaga pendidik dan orang tua memberikan pemahaman kepada anak usia dini (Paud) dan sekolah dasar (SD) tentang pentingnya mereka bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan di sekitar mereka.

Program Samtaku ini merupakan kelanjutan dari komitmen program BijakBerplastik Aqua yang diluncurkan sejak tahun 2018.

Program Bijak Berplastik memiliki beberapa pilar, salah satunya adalah pilar edukasi dengan target mengedukasi lebih dari 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah hingga tahun 2025.

Tahun ini, materi program Samtaku dikemas secara digital dengan materi berkualitas dan menarik agar dapat lebih mudah diakses dan tersedia untuk diunduh kapan saja. Selain itu, inisiatif ini dikembangkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh yang tengah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia selama pandemi ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jumeri, mengatakan, pemerintah menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya memajukan pendidikan sejak dini untuk mencetak generasi penerus yang lebih mencintai lingkungan.

Ia mengatakan, kolaborasi Aqua dan Sekolah.mu ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin terus melakukan terobosan program pendidikan terutama ketika periode proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

“Dengan adanya program belajar digital Samtaku, anak-anak di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk belajar mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang memiliki nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Jumeri.

Ia mengatakan, di saat pandemi ini, berbagai adaptasi dilakukan sehingga misi Aqua dalam berbisnis maupun misinya terhadap sosial dan lingkungan dapat tetap terwujud,” tutur Intan Kartika, Brand Director Aqua.

“Kami terus berusaha untuk menyediakan hidrasi sehat yang terlindungi, untuk melindungi seluruh keluarga di Indonesia dengan baik, tanpa mengesampingkan komitmen terhadap lingkungan yang kami implementasikan melalui Gerakan BijakBerplastik.

Untuk itu, kami mengadaptasi program belajar Samtaku menjadi format digital yang dapat mendukung program pembelajaran jarak jauh.

“Di bawah naungan Kemdikbud, Riset dan Teknologi dan berkerja sama dengan Sekolah.mu, program belajar Samtaku kini dapat diakses oleh seluruh siswa Paud dan SD di seluruh Indonesia,” jelas Intan.

Arif Mujahidin, Corporate Communciations Director Danone Indonesia mengatakan, selain meningkatkan pemahaman, program ini juga menyasar peningkatan keterampilan tentang pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak sampah Indonesia dan berkontribusi pada Gerakan Indonesia Bersih.

“Aqua percaya untuk membangun generasi muda yang dapat memperhatikan lingkungan diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak dan terus melakukan pembaruan untuk menghadapi tantangan yang ada,” kata dia.

Program belajar terintegrasi digital Samtaku ini dibuat dengan harapan bahwa semua dapat bersama-sama mengedukasi masyarakat dan anak usia sekolah mengenai pentingnya mengelola sampah, sesuai dengan misi Danone Indonesia dalam gerakan #BijakBerplastik, dan ini kami wujudkan melalui program yang secara khusus menyasar anak-anak usia 4-12 tahun.

Melalui kolaborasi bersama Sekolah.mu, saat ini program digital Samtaku di tingkat Paud telah diakses oleh lebih dari 1.700 pengguna dan 153 sekolah. “Sedangkan program di tingkat SD telah diakses oleh lebih dari 1.500 pengguna dan 125 sekolah di seluruh Indonesia,” ujar Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia.

Di dalam program belajar terintegrasi digital Samtaku ini anak-anak mendapatkan materi belajar yang interaktif, baik itu berupa video, buku cerita, aktivitas menyenangkan, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya secara gratis.

Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya.

Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio yang dapat dijadikan referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah maupun bagi orang tua.

Dengan berbasis digital, program belajar Samtaku dirancang sedemikian rupa guna memastikan semua anak Indonesia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan usia pendidikan mereka.

Ia mengatakan, melalui kerja sama dengan Aqua dalam membuat program Samtaku dalam format digital ini, pihaknya bisa turut berkontribusi dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas, dengan akses yang luas.

Pembelajaran terintegrasi digital di sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel,” ujar Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu.

“Program belajar ini sangat menyenangkan, bermakna dan mudah untuk guru juga orangtua, dengan harapan anak-anak di seluruh Indonesia dapat menjadi pribadi yang mencintai dan beraksi nyata untuk lingkungan,” jelas Arif.

Inisiatif Samtaku merupakan salah satu implementasi visi besar Danone “One Planet One Heath”, di mana perusahaan percaya bahwa kesehatan dan lingkungan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Melalui gerakan program Samtaku, Aqua terus berupaya untuk mengajak setiap keluarga untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih, serta mulai memupuk kesadaran pengelolaan sampah sejak dini bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY