Berbagi Materi Pendidikan Lewat 1.945 “Flash Disk”

0

Jakarta, Pelita.Online – Pegiat pendidikan Akademi Berbagi dan inibudi.org mencanangkan gerakan 1.945 diska lepas (flashdisk) berisi materi belajar yang akan didistribusikan untuk sekolah-sekolah di berbagai penjuru Indonesia.

Pendiri Akademi Berbagi Ainun Chomsun menerangkan, inisiasi gerakan ini berangkat dari kondisi pendidikan Indonesia yang masih tertinggal.

“Ketika membicarakan pendidikan kita biasa ngomongin sekolah, tapi jarang membicarakan kualitas lulusan pendidikan formal. Ternyata lulus SMA itu tidak serta merta kemampuan literasinya bagus,” ujar Ainun dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (28/8/2017).

Menurut Ainun yang selama tujuh tahun terakhir bergelut di Akademi Berbagi, pendidikan formal tak cukup memberikan kemampuan kepada pelajar.

Sering kali guru tak memiliki kecakapan mengajar maupun sumber daya yang cukup untuk memberi pengetahuan.

Kondisi serupa juga menjadi perhatian inibudi.org. Sang pendiri, Najeela Shihab menuturkan inibudi.org memproduksi video yang menampilkan guru-guru Indonesia yang memiliki kemampuan mengajar yang baik untuk menejelaskan materi belajar di berbagai jenjang pendidikan formal.

Video yang bisa diakses secara gratis melalui situs inibudi.org dan Youtube ini, menurut Najeela, bisa menjangkau kalangan pelajar yang lebih luas jika didistribusikan dalam bentuk flash disk.

“Materi ini bisa digunakan oleh siswa dan guru di sekolah formal mulai dari sekolah dasar, menengah, dan atas sebagai bagian dari proses belajar dan mengajar, kapan saja, di mana saja, tanpa batasan,” ujar Najeela.

Materi yang dibutuhkan sebagai tambahan bahan ajar ataupun untuk belajar siswa dan siswi di rumah ini nantinya akan dimasukkan ke dalam satu flash disk untuk diperbanyak.

Pengumpulan diska lepas dimulai hari ini dan diharapkan terkumpul seluruhnya pada November mendatang.

Najeela mengajak semua pihak mulai dari pegiat pendidikan, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luas untuk menyumbang flash disk.

“Kalau ngomongin perubahan pendidikan, enggak bisa biasa. Harus ngebut sengebut-ngebutnya dan caranya semua ikut ngebenerin,” ujar Najeela.

Kompas.com

LEAVE A REPLY