pelita.online – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui adanya gangguan layanan pada delivery channel PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau Bank BSI (BRIS). Atas hal ini, OJK telah mengambil beberapa langkah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mangatakan, pihaknya telah meminta BSI memastikan layanan berjalan, mempercepat pemulihan dengan menyelesaikan sumber gangguan layanan, serta meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari.
“Manajemen BSI melaporkan bahwa telah menindaklanjuti arahan OJK termasuk menyampaikan pemberitahuan kepada nasabah, memastikan keamanan dana nasabah serta memulihkan layanan di kantor cabang, ATM, mobile banking dan delivery channel lainnya secara bertahap,” ungkap Dian dalam keterangan tertulis, Kamis, (11/5/2023).
Sebagai langkah lanjutan, OJK telah mengerahkan tim pengawas dan pemeriksa IT bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk terus melakukan komunikasi dan koordinasi percepatan pemulihan pelayanan BSI.
“Saat ini sebagian besar operasi sdh kembali berjalan normal, dan diharapkan dalam waktu singkat akan dapat diselesaikan,” kata Dian.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi memaparkan update terkini perihal gangguan layanan BSI baik pada jaringan ATM, kantor cabang, maupun BSI Mobile. Salah satu dugaan yang mengemuka adalah serangan siber terhadap BSI.
Sebagai langkah lanjutan, OJK telah mengerahkan tim pengawas dan pemeriksa IT bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk terus melakukan komunikasi dan koordinasi percepatan pemulihan pelayanan BSI.
“Saat ini sebagian besar operasi sdh kembali berjalan normal, dan diharapkan dalam waktu singkat akan dapat diselesaikan,” kata Dian.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi memaparkan update terkini perihal gangguan layanan BSI baik pada jaringan ATM, kantor cabang, maupun BSI Mobile. Salah satu dugaan yang mengemuka adalah serangan siber terhadap BSI.
sumber : cnbcindonesia.com
