BMKG: Gempa Jawa Timur Bersumber dalam Lempeng

0

Pelita.online – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 di Jawa Timur lalu, merupakan gempa yang bersumber dalam lempeng atau interslab. Gempa tersebut terjadi di Zona Benioff.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa interslab memiliki karakteristik guncangan meluas, karena energi regangan yang terakumulasi, diubah menjadi gelombang seismik. Selain itu, gempa interslab umumnya miskin gempa susulan.

Gempa Jawa Timur yang berlokasi di laut pada jarak 90 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berada pada kedalaman 80 km.

“Gempa interslab menyebabkan pergerakan tanah jauh lebih besar dibanding gempa untuk sumber lainnya, dan mampu mengguncang lebih keras,” katanya dalam Rakor Tim Intelijen Penanggulangan Bencana Hari ke-2 secara virtual pada Jumat (30/4/2021) yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama kementerian/lembaga dan unsur pentaheliks lainnya.

Menurutnya gempa di Jawa Timur merupakan bagian dari serangkaian gempa signifikan interslab di selatan Pulau Jawa, dan terjadinya bergantian dari barat sampai ke timur. Hal tersebut menunjukkan sistem aktivitas subduksi di Indonesia memang aktif.

Gempa interslab yang berulang di selatan Jawa, di antaranya Gempa Bali 5,6 M (2017), Gempa Tasikmalaya 6,9 M (2017), Gempa Banten 6,1 M (2018) dan terakhir Gempa Sukabumi 5,0 M (2021).

“Ke depan, bangunan tahan gempa di wilayah ini harus segera diwujudkan, karena ini tidak akan berakhir sampai kapanpun. Sehingga kita hanya bisa beradaptasi untuk membangun rumah tahan gempa,” ungkap dia.

Diakui karakteristik gempa yang terjadi di selatan Pulau Jawa, paling banyak berkedalaman lebih dari 50 km.

Oleh karena itu ia pun mengimbau warga agar tidak menyepelekan gempa berkedalaman menengah, seperti yang mengguncang Jawa Timur.

“Kita seringkali meremehkan gempa berkedalaman menengah. Sebenarnya, gempa yang merusak di Malang, menariknya adalah kedalamannya hampir menengah hingga menengah,” tutup Daryono.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY