BNPB Salah Verifikasi, Ralat Korban Tewas Bencana NTT Jadi 86

0

Pelita.online – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati meralat jumlah total korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia menyebut, keseluruhan korban meninggal akibat bencana alam di NTT yang telah diverifikasi dan diidentifikasi saat ini berjumlah 86 orang.

“Ini adalah data dari jenazah yang telah ditemukan dan diverifikasi. Data sangat dinamis dan selalu kami update,” kata Raditya saat menggelar konferensi pers secara daring, Selasa (6/4).
Sebelumnya, pada Selasa pagi, dia mengungkap total korban meninggal dunia yang dilaporkan sebanyak 128 orang dari semua wilayah yang terdampak bencana di NTT. Namun kata dia, data tersebut ternyata bersatu dengan korban orang hilang yang hingga saat ini belum ditemukan.

Untuk itu pihaknya kembali melakukan verifikasi dan berkomunikasi dengan BPBD setempat terkait jumlah korban meninggal ini.

“Jadi itu kami sampaikan, perbedaannya karena verifikasi saja. Yang (128) itu ternyata termasuk orang hilang. Kami verifikasi ulang, maka yang terkahir itu (86) meninggal dunia,” katanya.

“Khususnya di Lembata, mohon maaf sekali lagi. Ini tentu akan muncul pertanyaan masalah data tapi kita tetap berusaha memberi data cepat dan verified ini yg harus kami lakukan. Ini yang terakhir kami dapatkan dan telah diverifikasi,” imbuh Raditya.

Dia juga merinci, jumlah korban meninggal di Flores Timur sebanyak 49 orang, kemudian di Lembata sebanyak 16 orang. Lalu di Malaka dua orang, satu orang di Kota Kupang, dan satu orang di Ende.

“Tambahan 2 meninggal dunia dari Kabupaten Alor yang tadinya 15 menjadi 17,” kata Raditya saat dikonfirmasi ulang oleh CNNIndonesia.com.

Dalam pemutakhiran data terbaru pada sore ini, selain 86 korban tewas,BNPB mencatat dari bencana dampak siklon Seroja di wilayah NTT saat ini adalah 98 orang masih dinyatakan hilang, 146 luka-luka, dan total 2.683 jiwa terdampak.

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY