Bos Pupuk Indonesia Tak Mau Tertinggal Olah Amoniak Jadi Bahan Bakar

0

Pelita.online – Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan tak ingin pihaknya tertinggal dalam pemanfaatan amoniak sebagai energi. Mengingat, amoniak sudah mulai digunakan untuk bahan bakar mesin kapal sebagai contohnya.

Bakir menyebut, ini jadi bagian dari pemanfaatan blue ammonia dan green ammonia kedepannya. Termasuk juga soal pemanfaatan clean ammonia yang kemudian menyasar sisi pemanfaatan amoniak menjadi energi.

Teknologinya belum terlalu siap, masih ada CCS/CCUS yang perlu studi lebih lanjut. Tapi sudah mulai di riset dan dikerjakan, ini kita gak bokeh ketinggalan kereta gitu loh,” kata dia saat ditemui di Gedung Danareksa, Kamis (30/3/2023).

“Kalau kita ketinggalan nanti pas amoniak betul-betul digunakan energi, karena mesin-mesin kapal sekarang sudah mulai di desain pakai amoniak, jadi bukan pakai diesel oil yang sekarnag kan jadi ganti nah ini yang justru Amoniak menjadi lebih menarik,” sambung dia.

Bakir mengatakan saat ini Pupuk Indonesia menjadi produsen amoniak terbesar di Indonesia. Lebih lagi, pihaknya juga jadi salah satu produsen amoniak terbesar di dunia.

Atas alasan ini, Bakir enggan ketinggalan dalam pemanfaatan amoniak secara lebih luas kedepannya. “Tentunya sebagai podusen amoniak terbesar saat ini di Indoensia, atau bahkan one of the largest di dunia ya kita tidak boleh ketinggalan, gitu,” tegasnya.

Pengalaman

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (PIHC) Bakir Pasaman optimistis bisa mendongkrak ekonomi Indonesia melalui penguatan ekosistem clean ammonia atau amoniak bersih yang ramah lingkungan. Ditambah lagi, PIHC punya pengalaman puluhan tahun dalam industri amoniak.

Bakir menerangkan, amoniak bersih bisa jadi satu langkah dalam mencapai dekarbonisasi di lingkungan Indonesia. Artinya, ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengejar implementasi energi rendah karbon.

“Pupuk Indonesia saat ini telah berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri Amoniak. Oleh karena itu, keahlian kami memungkinkan kami melihat potensi amonia bersih untuk mendukung transisi energi rendah karbon,” ujarnya dalam Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum 2023, Kamis (30/3/2023).

Genjot Ekonomi

Menurutnya, Amonia telah menjadi bagian penting dari teka-teki bagi masyarakat berbasis hidrogen. Studi telah menunjukkan dan menekankan pentingnya amonia sebagai bahan bakar serta pengangkut hidrogen.

Dengan pengembangan clean ammonia ini, Bakir menjamin pihaknya bisa ikut andil dalam mendukung pencapaian nol emisi karbon. Dimana telah ditargetkan penurunan emisi karbon setara dengan lima juta ton CO2 pada tahun 2050.

“Pupuk Indonesia menginisiasi PICAF 2023 untuk membangun ekosistem Clean Ammonia di Indonesia, sebagai langkah menjadi pemain penting di Asia. Kami berharap inisiatif ini akan memicu multiplier effect bagi perekonomian Indonesia, sekaligus mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai emisi net-zero,” bebernya.

“Besar harapan kami melalui PICAF 2023 ini kami dapat berdialog untuk mempercepat implementasi inovasi teknologi dan pengembangan kebijakan untuk memperkuat The Clean Ammonia Value Chain. Ini merupakan perpanjangan dari komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia,” tambah Bakir Pasaman.

Promosikan Energi Hijau Nasional

Diberitakan sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mengembangkan bisnisnya untuk mendukung pencapaian target nol emisi karbon. Salah satunya dengan penyediaan ekosistem energi yang lebih ramah lingkungan, dalam hal ini blue ammonia dan green ammonia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyebutkan pihaknya akan menggelar Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) di Jakarta pada Kamis (30/3/2023) lusa. PICAF 2023 adalah forum strategis di seluruh rantai nilai energi dan petrokimia di Indonesia untuk mempromosikan ekosistem amonia rendah karbon.

Wijaya juga menegaskan bahwa PICAF 2023 juga menjadi ajang untuk mendukung komitmen perusahaan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

“PICAF 2023 membangun dialog untuk mempercepat implementasi inovasi teknologi dan kebijakan untuk memperkuat rantai nilai amonia bersih dan berkelanjutan,” kata Wijaya di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Wijaya menambahkan, PICAF 2023 akan mengundang para pelaku rantai nilai energi dan petrokimia di Indonesia dan global, lembaga think tank dan organisasi internasional, pemerintah, perusahaan BUMN, pelaku usaha global dan nasional universitas dan asosiasi.

Sumber : liputan6.com

LEAVE A REPLY