Malang, Pelitaonline.id – Sebanyak 78.160 orang peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mandiri atau Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) di Kota Malang, Jawa Timur, menunggak iuran program asuransi kesehatan tersebut.
Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Penanganan serta Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Malang, Jawa Timur Agoeng Setiawan di Malang, Jumat, mengatakan peserta mandiri tersebut yang paling banyak menunggak iuran (premi).
“Dari jumlah peserta sebanyak 241.091 orang, 78.160 orang diantaranya menunggak iuran rata-rata selama satu tahun terakhir atau sampai akhir tahun 2015. Namun, kami belum kalkulasikan berapa nominal tunggakannya,” katanya.
Jika diasumsikan penunggak iuran tersebut peserta BPJS kelas III, nilai tunggakan per tahun diperkirakan hampir mencapai Rp2 miliar. Premi iuran jaminan kesehatan kelas III sebesar Rp25.500 per orang per bulan (sebelum ada kenaikan per 1 April 2016). Perkiraan hitungan ini bisa lebih tinggi jika mereka yang menunggak juga berasal dari peserta kelas II yang nilai preminya sebesar Rp42.500 per orang per bulan.
Sementara itu, jumlah peserta dari kelompok Pekerja Penerima Upah (PPU) hingga akhir 2015 mencapai 245.336 orang. Mereka yang menunggak sebanyak 3.587 orang. Sesuai standar pelayanan BPJS Kesehatan, peserta yang memiliki tunggakan tidak akan mendapatkan layanan sampai mereka melunasinya.
“Kami juga memberikan SMS Blast, bahkan mengirimkan surat kepada peserta yang menunggak agar segera melunasi tunggakan iuran BPJS-nya. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak lupa membayar iuran BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Dan, untuk memudahkan pembayaran, lanjutnya, peserta bisa membayar melalui toko waralaba modern dan PPOB (Payment Point Online Bank), serta melalui ATM beberapa bank.
Sementara itu, jumlah klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Malang kepada seluruh fasilitas kesehatan bagi peserta BPJS mencapai antara Rp50 miliar hingga Rp70 miliar per bulan.(an/san)
