Dari surat utang hingga pembangkit listrik, Indonesia jadi yang terbesar di dunia

0

Jakarta, Pelita.OnlineĀ – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa saat ini Indonesia menjadi bagian dalam 20 negara ekonomi terbesar dunia. Indonesia menjadi salah satu tujuan menarik bagi para investor menanamkan modalnya.

Bahkan, perusahaan jasa professional, PricewaterhouseCoopers mengeluarkan prediksi soal negara dengan perekonomian terkuat pada 2030 mendatang. Dalam laporan tersebut, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan perekonomian terkuat kelima di dunia dengan nilai mencapai USD 5,424 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai wajar terhadap prediksi tersebut. Sebab, Indonesia sudah masuk dalam kelompok dengan ekonomi terbesar dari sisi paritas daya beli atau purchasing power parity.

Meski begitu, target pemerintah bukan hanya sekedar menjadi negara dengan perekonomian yang besar. Namun, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah bisa meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Indonesia juga sukses mencetak sejumlah hal besar. Berikut merdeka.com akan merangkum beberapa diantaranya.

1. Pemilik bisnis e-commerce terbesar dunia

Perusahaan konsultan Mckinsey & Co memprediksikan, bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan menjadi yang terbesar di dunia. Saat ini Indonesia berada di posisi ke enam sebagai negara dengan pasar terbesar di dunia, dengan memiliki USD 2 miliar pasar e-commerce.

Namun, berdasarkan survei dari Kaspersky Lab dan B2B International yang dilakukan di 26 negara sejak pertengahan 2015 lalu, Indonesia menempati posisi tertinggi negara dengan konsumen paling banyak menjadi korban penipuan online. Total, 26 persen konsumen Tanah Air dinyatakan kehilangan uang akibat terkena muslihat di dunia maya.

Survei ini juga menemukan bahwa ketika uang konsumen dicuri, maka mereka menderita kerugian dengan estimasi rata-rata sebesar USD 283 atau Rp 3,8 jutaan, sementara setiap orang kelima (22 persen) kehilangan lebih dari USD 1.000 atau Rp 13,5 juta.

2. Penghasil listrik panas bumi terbesar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan Indonesia akan menjadi penghasil listrik dari tenaga panas bumi terbesar di dunia pada 2021. Proyeksi ini didapat melihat pertumbuhan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) yang terus mengalami kemajuan pesat dari tahun ke tahun.

“Berdasarkan hasil analisa kami kapasitas PLTP Indonesia akan mengalahkan produsen tenaga listrik panas bumi terbesar dunia, Amerika Serikat dan Filipina di tahun 2021,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Dia menjelaskan, pada 2018, Indonesia akan melampaui Filipina untuk menjadi negara pengguna energi panas bumi terbesar kedua di dunia dengan menghasilkan listrik panas bumi sebesar 2.023,5 MW. Melalui penambahan kapasitas dari PLTP Sarulla (2 x 110 MW), PLTP Karaha (30 MW), PLTP Sorik Marapi (2 x 20 MW), dan PLTP Lumut Balai (55 MW).

Selanjutnya, berdasar roadmap yang disusun, Indonesia akan menjadi negara penghasil energi panas bumi terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat pada 2021, dengan kapasitas listrik panas bumi mencapai 3.559,5 MW.

3. Pemilik pembangkit listrik panas bumi terbesar

Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Mei 2017. Hal ini sebagai bentuk komitmen Jokowi mendorong pengembangan panas bumi menjadi energi listrik.

PLTP Sarulla akan menjadi pembangkit geothermal terbesar di dunia. Sebab, PLTP Sarulla ini memiliki potensi panas bumi hingga lebih dari 1.000 Megawatt (MW).

“Ini salah satu PLTP yang terbesar di dunia. Sejak lama tidak ada, sebelumnya PLTP Kamojang, PLTP Salak. Kalau bisa 1.000 MW jadi paling besar untuk satu konsesi WKP,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.

4. Penerbit sukuk terbesar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut saat ini Indonesia tercatat sebagai negara yang paling besar menerbitkan surat utang negara syariah (sukuk) mencapai USD 9,5 miliar. Pencapaian tersebut sejalan dengan perkembangan industri keuangan syariah yang setiap tahunnya terus tumbuh.

Melesatnya nilai sukuk tersebut juga diimbangi dengan jumlah aset perbankan syariah, tercatat Juli 2015 sebesar Rp 272,6 triliun meningkat menjadi Rp 305,5 triliun pada Juli 2016. Kenaikan tersebut terjadi karena peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Sedangkan, pangsa pasar industri perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional terus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Juli 2015, pangsa pasar perbankan syariah sebesar 4,60 persen dan di tahun berikutnya meningkat ke 4,81 persen. Di tahun ini diperkirakan market share perbankan syariah bisa mencapai 5,13 persen.

5. Jadi tuan rumah pertemuan keuangan internasional terbesar

Indonesia mengeluarkan dana sekitar Rp 868 miliar untuk menyelenggarakan ‘Annual Meetings International Monetary Fund – World Bank Group 2018’ (AM 2018). Dari dana tersebut Rp 550 miliar untuk penyelenggaraan acara.

Perhitungan penerimaan devisa jangka pendek selama acara tersebut adalah sebesar USD 100 juta. Namun ada benefit jangka panjang lain yang akan jauh lebih menguntungkan, seperti penerimaan dari devisa wisata, investasi ekonomi dan lain.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan pelaksanaan AM 2018 dapat menjadi momentum untuk menunjukkan wajah baru perekonomian Indonesia, yang telah banyak mengalami transformasi positif dibandingkan kondisi 2 dekade yang lalu. “Indonesia sebagai reformed, resilient dan progressive economy,” ujarnya di Bali.

AM 2018 akan menjadi pertemuan keuangan terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 partisipan dari 189 negara akan hadir. “Sehingga AM 2018 diharapkan akan membawa manfaat yang besar bagi Indonesia, baik dari sisi persepsi internasional maupun ekonomi,” tuturnya.

Kesempatan menjadi tuan rumah AM 2018, lanjut Agus, juga kesempatan untuk menunjukkan kemampuan Indonesia mampu melaksanakan kegiatan internasional yang sangat besar dengan segala kompleksitas dan standar kualitas tinggi. Ini dapat mendorong persepsi positif Indonesia sebagai salah satu Meetings, Incentives, Conferences, and Events (MICE) Country utama.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY