dBodhi Pamerkan Furnitur Karya Perajin Lokal yang Diminati Pasar Internasional

0

Pelita.Online – Ariman terlihat teliti menganyam rotan, tangannya sangat terampil ketika membentuk pola-pola wajik. Setelah semua pola tersusun rapi, rotan tersebut kemudian diikat hingga tercipta sebuah lampion. “Ya kalau tidak teliti, enggak bisa berhasil polanya, jadi menganyamnya harus sabar,” ujar Ariman kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022). Ariman adalah perajin yang berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ia mengaku sudah lebih dari 5 tahun menjadi perajin rotan. Setiap harinya ia menghasilkan sebuah lampion rotan.

Seperti Ariman, Lasina juga sudah menggeluti dunia seni rupa sejak lama. Bedanya, ia menggunakan bahan baku daun kelapa yang akan ditenun menggunakan alat tradisional yang sudah ratusan tahun umurnya. “Kalau sudah menenun, biasanya dari pagi hingga sore, mbak. Dapat lah 5-10 meter hasil tenunnya,” ujarnya.

Dua perajin ini merupakan mitra dari dBodhi, yang baru saja membuka House of dBodhi, ruang pamer pertamanya di Indonesia. dBodhi merupakan rumah produksi yang menonjolkan hasil alam serta kemampuan para perajin lokal di Pulau Jawa. Bahan pembuatan furniturnya diambil dari kayu jati yang berasal dari rumah tua di desa-desa terpencil Jawa Timur. Seringkali perajin mendapati kayu yang masih terdapat paku dan cat bawaan. Kendati demikian, kayu-kayu yang digunakan masih kokoh, bertekstur unik, dan memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain.

Kerajinan tangan berdaya tarik tinggi

Country Sales Manager dBodhi Miki Kitthika mengatakan, saat ini telah ada sebanyak 18 jenis koleksi. Koleksi yang menjadi favorit di kancah internasional adalah Coco dan Karma. Hal ini karena kedua koleksi tersebut memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, sehingga menambah daya tarik. Coco terbuat dari daun kelapa yang dikeringkan, dan dimasak dengan suhu tertentu. Sehingga pada saat proses ditenun atau dianyam, daun kelapa mudah untuk dibentuk. Sedangkan Karma, adalah kerajinan tangan yang terbuat dari lembaran kayu jati yang dianyam. Perlu konsentrasi tinggi saat proses menganyam, agar anyaman tidak patah. “Anyaman kayu jati menjadi salah satu barang yang sangat laku terjual di kancah internasional,” tutur Miki. Keunikan furnitur dBodhi adalah tidak menggunakan mesin apapun dalam proses produksinya. Setiap kerajinan dibuat satu persatu menggunakan tangan. Sehingga hasil dari karyanya pun tidak ada yang memiliki bentuk yang sama persis. Selain itu, pemilik rumah perajin dBodhi, Raymond, menuturkan bahwa semua kerajinan yang dibuat memiliki ceritanya masing-masing.

Selain anyaman, kerajinan pahat batu menjadi salah satu daya pikat. Miki mengatakan Batu onyx yang terlihat sangat bercahaya membuat siapa pun yang melihatnya akan merasakan ketenangan. Terdapat pula kerajinan batu putih yang diberi nama Heritage. Kerajinan batu dipadukan dengan kayu jati ini memiliki postur unik, yang dihasilkan dari teknik pahat kemudian amplas.

Kreativitas perajin tidak terbatas untuk teknik anyam dan pahat. Ada juga lukisan bertekstur yang terbuat dari karung goni sebagai media lukis. Perajin seolah-olah dapat mengubah wujud karung goni bekas menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai seni. “Perajin tidak sekadar menggunakan bahan yang sifatnya berkelanjutan. Akan tetapi daya kreativitasnya diasah, sehingga mampu menciptakan sebuah barang bernilai seni,” ujar Miki. Kerajinan tangan hasil produksi dBodhi terkenal sampai kancah internasional. Hal ini membuktikan bahwa kerajinan tangan yang dibuat oleh perajin lokal Indonesia mampu bersaing dengan furnitur-furnitur modern.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY